Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Dokter ingatkan warga gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis kulit dan gender Dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.KK, FINSDV, FAAADV mengingatkan masyarakat untuk menggunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari radiasi UVA dan UVB.

“Pilihlah ‘tabir surya’ dengan SPF berlabel ‘broadspectrum’ (pa+++) minimal 30 untuk melindungi kulit dari radiasi UVB (sinar ultraviolet B) dan UVA (sinar ultraviolet A),” kata Ketua Indonesia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) cabang Jakarta mengatakan dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Selain SPF, Akbar juga memberikan tips lain mengenai tabir surya. Dengan kata lain, pilihlah produk yang teksturnya menyenangkan, mudah diserap kulit, dan tidak menghambat produksi keringat, sehingga bisa digunakan setiap hari.

Ia mengingatkan untuk tetap memakai tabir surya, meski cuaca mendung atau di dalam ruangan. Sebab, saat kondisi hujan, sinar UV masih bisa menembus kulit.

“Penggunaan tabir surya khususnya pada kulit tubuh merupakan suatu rutinitas yang mutlak dilakukan untuk mencegah berbagai permasalahan kulit dengan cara melindungi kulit dari radiasi UVB atau UVA yang berbahaya,” ujarnya.

Baca juga: Perlindungan Kulit dengan SPF 30 Cocok untuk Iklim Indonesia

Baca juga: Perdoski bilang cuaca lembab membuat kulit lebih sensitif

Spesialis kulit dan kelamin Dr. M. Akbar Wedyadhana, Sp.KK, FINSDV, FAAADV (ANTARA/HO-Alchemy Creative Communications) Namun faktanya tidak semua wanita Indonesia rutin menggunakan tabir surya. Survei Vaseline terhadap 1.000 perempuan di Indonesia menunjukkan bahwa mereka masih belum menggunakan tabir surya.

Manajer pemasaran perawatan kulit Unilever Indonesia Meila Putri Handayani, mengutip survei tersebut, mengatakan kurang dari tiga persen konsumen Indonesia yang membeli tabir surya untuk tubuh. Alasan mereka membelinya adalah karena menurut mereka semua tekstur tabir surya membuat kulit mereka terasa lengket dan berminyak.

Alasan lainnya adalah mereka percaya bahwa pakaian tertutup sudah cukup untuk mencegah sengatan matahari.

Padahal, data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan rata-rata indeks UV di Indonesia berada pada angka 8-10 atau berada pada skala merah yang artinya sangat berbahaya bagi kesehatan kulit.

Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai masalah, antara lain kulit kering, kulit terbakar akibat paparan sinar matahari berlebihan (sunburn), hiperpigmentasi, penuaan dini pada kulit, dan yang terburuk, kanker kulit. 90 persen kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar matahari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *