Beirut (ANTARA) – Perdana Menteri Syria Salvation Army (SSG) Mohammed Al-Bashir pada Selasa mengatakan bahwa oposisi Suriah memberinya kesempatan untuk membentuk pemerintahan transisi setelah jatuhnya pemerintahan Bashar Al-Assad.
Al-Bashir mengatakan kepada kantor berita Al-Hadath bahwa berdasarkan keputusan jenderal, kami telah mendapat izin untuk membentuk pemerintahan sementara yang akan beroperasi sementara hingga 1 Maret 2025.
Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) dan kelompok bersenjata lainnya membentuk SSG pada tahun 2017 di provinsi Idlib.
Setelah menyerahkan kota Damaskus kepada oposisi pada Minggu (12/8), Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi Al-Jalali setuju untuk menyerahkan kekuasaan kepada SSG.
Selain itu, Kantor Berita Suriah menerbitkan pada hari Selasa melalui jejaring sosial Telegram daftar harga gas, minyak dan emas, serta nilai tukar, termasuk lira Turki. Harga 1 dolar AS adalah 35 lira Turki, sedangkan 1 euro adalah 37,96 lira.
Pound Suriah masih beredar di Damaskus dan Aleppo. Setelah oposisi mengambil alih kekuasaan, nilai pound Suriah turun menjadi 25 ribu per dolar sebelum secara bertahap pulih menjadi 15 ribu dolar, sebagaimana dikonfirmasi oleh perwakilan media Rusia RIA Novosti.
Harga pangan di toko-toko 30-50 persen lebih tinggi dibandingkan pada masa pemerintahan sebelumnya. Bahan pangan pokok seperti buah-buahan dan sayur-sayuran masih tersedia.
Setelah oposisi Suriah menguasai Damaskus pada Minggu lalu, Al-Jalali dan 18 anggota pemerintah lainnya menekankan niat mereka untuk tetap tinggal di Damaskus. Dia juga mengatakan dia berbicara dengan pasukan oposisi yang menyerbu Damaskus hari itu.
Pada saat yang sama, Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengkonfirmasi bahwa Bashar Al-Assad telah mengundurkan diri sebagai presiden Suriah dan meninggalkan negara itu setelah mengadakan pembicaraan dengan pihak-pihak yang terlibat konflik Suriah.
Sumber: Sputnik
Leave a Reply