Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata (Menpar) Vidyanti Putri Wardhana mengumumkan industri pariwisata bersama sejumlah pemangku kepentingan siap menyambut masyarakat pada libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dengan tenang dan nyaman.
“Kami memantau pariwisata terutama pada periode puncak yaitu 21-24 Desember 2024, 28-31 Desember 2024, dan 2-5 Januari 2025,” kata pejabat di Jakarta, Selasa.
Menteri Pariwisata dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor Kesiapan Lilin di Jakarta, Senin (16/12), menyinggung hasil survei Kementerian Perhubungan yang menunjukkan potensi pergerakan masyarakat Tanah Air menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru. . Tahun 2025 masih terfokus di Pulau Jawa.
Tiga provinsi utama tersebut adalah Jawa Tengah, Di Yogyakarta, dan Jawa Barat. Daerah lain yang diperkirakan akan dikunjungi wisatawan adalah Jabodetabek, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, Lampung, dan Sulawesi Selatan.
Kementerian Pariwisata, sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan, kenyamanan dan keamanan wisatawan, telah menyiapkan dan mendistribusikan kepada Menteri Pariwisata buletin tentang memastikan perjalanan yang aman, nyaman dan menyenangkan selama Natal dan Tahun Baru 2024. . perayaan tahun 2025.
Pemberitahuan ini dikeluarkan kepada mitra untuk memastikan standar CHSE dan menjamin keselamatan dan keamanan wisatawan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kemenpar juga tengah mengkaji perencanaan dan akses langsung ke berbagai wilayah Tanah Air, antara lain Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Blimbingsar Banyuwangi, Posko Natal dan Tahun Baru di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, dan Pelabuhan Gilimanuk.
Pengamatan lebih lanjut secara langsung akan dilakukan di berbagai tempat seperti Taman Impian Jaya Ankol, Kebun Binatang Raguna, dan Taman Safari Bogori.
Menurut dia, Kementerian akan memperluas komunikasinya untuk mempublikasikan informasi publik dan menyebarkan informasi kepada wisatawan sehingga bersama-sama dapat mengatur perjalanannya secara mandiri dan bertanggung jawab.
Dengan harapan dapat memberikan bimbingan dalam menghadapi berbagai situasi pada saat berlibur dan meningkatkan kesadaran wisatawan agar wisatawan merasa aman, nyaman dan bahagia.
“Kementerian Pariwisata juga membuka manajemen krisis pariwisata dalam rangka memonitor kegiatan pariwisata. Dan terakhir, kerja sama dengan pemangku kepentingan dan pemerintah daerah untuk mengembangkan CHSE pariwisata dan pusat wisata di seluruh daerah,” kata Vidyanti.
Saat itu, Menteri Pariwisata juga mengingatkan bahwa cuaca panas bisa meningkatkan bahaya. Ia mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memantau informasi cuaca secara rutin dan menjadikannya bagian penting dalam kerja sama untuk melindungi periode Natal dan Tahun Baru.
Leave a Reply