Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

52 rumah di Palmerah disidak untuk deteksi jentik nyamuk

Jakarta (ANTARA) – Di Kelurahan Palmera, Jakarta Barat, sebanyak 52 rumah dilakukan uji acak keberadaan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue (DBD).

Pemeriksaan yang dilakukan pada Jumat ini dilakukan oleh pegawai Departemen Pengawasan Bulu (Umantic) dan perwakilan pemerintah daerah.

Kepala Desa Palmera Zaenal Ngaripin saat dikonfirmasi di Jakarta mengatakan, “Ada 52 rumah warga yang diperiksa. Hasilnya, ditemukan jentik demam berdarah pada 3 di antaranya.”

Saat menemukan rumah yang terdapat jentik nyamuk Aedes aegypti di kamar mandinya, petugas langsung mengingatkan pemilik rumah atau penghuni tempat tempat jentik nyamuk paling aktif mengalirkan air, kata Zaenal.

“Baik di rumah atau di lingkungan,” kata Zaenal.

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengimbau seluruh warga untuk mewaspadai demam karena musim hujan telah tiba.

“Kami juga menggalakkan pencegahan demam berdarah dengan menggunakan nyamuk ber-Wolbachia dan meminta jajaran Jumantik untuk terus memantau dan menjaga lingkungan agar tidak ada jentik nyamuk yang tersisa,” ujarnya.

Tren kejadian DBD di wilayah Jakarta Barat (Jakbar) mengalami penurunan hingga November 2024.

Kepala Suku Dinas Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pelayanan Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari mengatakan, jumlah kasus demam berdarah yang dilaporkan di Jakarta Barat akan bertambah menjadi 188 kasus pada Agustus 2024.

Kemudian pada September sebanyak 101 kasus, pada Oktober sebanyak 79 kasus, dan hingga 14 November (2024) sebanyak 29 kasus, kata Arum di Jakarta, Jumat (15/11).

Jumlah kasus demam berdarah telah menurun secara signifikan dalam tiga bulan terakhir karena hampir 800 kasus dilaporkan setiap bulannya.

April 797 kasus, Mei 2024 777 kasus, Juni 337 kasus, Juli 2023 216 kasus, kata Arum.

Di Kabupaten Chengkareng, jumlah penderita demam berdarah maksimal sebanyak 748 orang. Kemudian Kalideres 689 kasus dan Kebon Jeruk 685 kasus.

Saat itu Kembangan 510 kasus, Palmer (265), Grogol Petamburan (237), Tamansari (209), dan Tambora total 189 kasus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *