Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

OVO usulkan program Makan Bergizi Gratis menggunakan model Prakerja

JAKARTA (ANTARA) – Direktur Utama PT Visionet Internasional (OVO) Karaniya Dharmasaputra mengusulkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program prioritas Pemerintahan Prabowo-Gibran dengan model Piagam Prakerja.

Model yang dimaksud menggunakan skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS) dan ekosistem teknologi digital yang pertama kali diterapkan dalam program Piagam Prakerja.

“Saya kira jika kita mengambil model seperti Prakerja yang memperbolehkan program kemitraan pemerintah-swasta, kemudian memanfaatkan teknologi dan ekosistem digital yang sudah dimiliki oleh ekosistem swasta kita, saya kira akan sangat membantu keberhasilan program ini (Gratis). makanan bergizi),” kata Karaniya saat menghadiri Pekan Inklusi Keuangan 2024 secara virtual di Jakarta, Rabu.

Karaniya menjelaskan, program makanan bergizi gratis yang bertujuan untuk menyediakan pangan bagi sekitar 15 juta anak di Indonesia ini menghadapi beberapa tantangan besar. Salah satunya adalah terbatasnya ruang fiskal pemerintah yang anggarannya bersumber dari APBN tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun.

Mengingat keterbatasan tersebut, tantangan utama program Makan Bergizi Gratis adalah memastikan tata kelola yang baik dan mengurangi korupsi.

Ia menyoroti beberapa alasan mengapa pemanfaatan teknologi dan manajemen pra kerja cocok untuk melaksanakan program makan gratis dan bergizi.

Pertama, mengingat besarnya skala program yang mengasumsikan pembagian pangan gratis lima hingga enam hari seminggu di seluruh Indonesia, implementasinya jelas memerlukan kesiapan teknologi yang matang.

Pemanfaatan ekosistem teknologi dapat digunakan dalam sistem pelaporan, sebagai wadah untuk memberikan masukan dan mencegah praktik korupsi.

Kedua, menurut Karaniya, penerapan model program Piagam Prakerja memungkinkan terbukanya potensi ekonomi yang dapat dicapai melalui kerja sama dengan pihak swasta.

“Saat ini ekosistem ekonomi digital Indonesia memiliki sekitar 5 juta usaha kecil dan menengah makanan dan minuman (F&B), serta setidaknya 4 juta pekerja kontrak, termasuk pengemudi jasa transportasi (moto taxi/ojol online)” jelasnya.

Ketiga, memaksimalkan ekosistem teknologi dapat mengurangi kebutuhan belanja modal (CAPEX) dan belanja operasional (OPEX) pemerintah. Hal ini juga didukung oleh keterlibatan sektor UMKM.

“UMKM di bidang pangan sudah memasak dan mengelola aktivitasnya setiap hari. Dengan menggandeng mereka, pemerintah tidak perlu membangun dapur pusat baru di seluruh tanah air, sehingga bisa menghemat anggaran secara signifikan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Karaniya mengungkapkan keyakinannya bahwa banyak perusahaan teknologi di Indonesia yang bersedia mendukung program ini hanya sebagai program berbayar, tanpa mencari keuntungan.

Kami berharap dengan menggunakan model seperti program Piagam Prakerja dan program makan gratis dan bergizi dari Presiden terpilih Prabowo Subianto, mereka dapat beroperasi lebih efektif, memperkuat ekosistem digital yang ada dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. lebih luas. khususnya UKM dan pekerja informal.

“Saya sudah berbicara dengan banyak pimpinan perusahaan teknologi di Indonesia dan hampir semuanya bersedia mendukung program ini,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *