Jakarta (ANTARA) – Gelandang bertahan Liverpool Wataru Endo menyebut dirinya menjadikan periode 2007-2010 sebagai panutan saat bermain. Javier Mascherano dari Liverpool karena menempati posisi yang sama di lapangan.
Saya sudah melihat banyak permainannya (Mascherano), kata Endo seperti dikutip situs Liverpool di Jakarta, Jumat.
Pemain internasional Jepang itu mengaku selalu kagum dengan kemampuan Mascherano yang bermain sebagai gelandang bertahan dan bek tengah.
Saat Mascherano bermain sebagai pemain, pada tahun 1993 9 Februari lahir Endo masih remaja dan berstatus gelandang saat itu.
Endo mencermati gaya bermain Mascherano karena legenda timnas Argentina itu tidak punya standar tinggi di rata-rata Eropa.
Mascherano memiliki tinggi badan 1,74 meter, sedangkan Endo hanya lebih tinggi empat sentimeter dari idolanya.
“Waktu saya bek tengah, saya juga bek kelas atas, tidak tinggi,” kata Endo.
Dari kecintaannya menonton Mascherano dan bintang Premier League lainnya di TV, Endo pun bermimpi bermain di liga.
Mimpi itu menjadi kenyataan pada tahun 2023 ketika Liverpool merekrutnya dari klub Jerman VfB Stuttgart.
“Saya tidak menyangka bisa mengambil posisi yang sama dengan Mascherano di Liverpool. Saya sangat senang, mimpi menjadi kenyataan,” kata Endo.
Menurutnya, Liga Inggris sangat berbeda dengan liga lain yang pernah ia ikuti. Liga Inggris, lanjut Endo, membutuhkan kecepatan dan kekuatan fisik yang luar biasa. Kecepatan permainannya juga sangat tinggi dan intens.
Endo beruntung bisa bergabung dengan Liverpool yang punya banyak pemain kelas dunia. Hal ini membuatnya lebih mudah untuk beradaptasi dengan situasi.
Berperan sebagai gelandang bertahan, Endo mengatakan posisi tersebut krusial untuk melindungi bola dari lawan di tengah lapangan.
“Gelandang harus punya posisi bagus, selalu berusaha berada di antara lawan. Seorang gelandang sering kali harus memantau lapangan dan menganalisis situasi permainan sebelum menerima bola. Saya pribadi mencoba membuatnya tetap sederhana. Saat saya dalam tekanan, saya hanya mengoper bola. “Seorang gelandang harusnya bermain dengan satu atau dua sentuhan,” kata Endo.
Leave a Reply