Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Seratusan ribu warga Spanyol protes penanganan banjir oleh pemerintah

Oviedo, Spanyol (ANTARA) – Sekitar 100.000 orang turun ke jalan di kota Valencia, Spanyol, pada Sabtu (30/11) untuk memprotes penanganan pemerintah terhadap banjir mematikan yang terjadi bulan lalu.

“Sudah sebulan, kota dan desa kami masih hancur. “Pemerintah daerah secara moral dan etika tidak mampu menangani rekonstruksi,” kata Anna Oliver, juru bicara protes tersebut, kepada media.

Sebelumnya, pada tanggal 29 Oktober, hujan lebat yang belum pernah terjadi sebelumnya menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Spanyol, dan provinsi Valencia menjadi wilayah yang paling terkena dampaknya.

Bencana tersebut kini disebut-sebut sebagai bencana alam terburuk dalam sejarah modern Spanyol, dengan sedikitnya 222 orang tewas di Valencia dan delapan lainnya di wilayah lain. Pihak berwenang setempat masih mencari empat jenazah yang hilang.

Aksi ini merupakan protes besar kedua yang ditujukan kepada pemerintah daerah Valencia. Tuntutan utama para pengunjuk rasa adalah agar presiden Valencia, Carlos Mazon, mengundurkan diri.

Menurut angka pemerintah, sekitar 130.000 orang berpartisipasi dalam protes pertama.

Mazon menghadapi kemarahan publik karena pemerintahnya gagal memberikan peringatan dini kepada warga mengenai banjir bandang, sehingga menyebabkan warga mengalami keterlambatan perkiraan cuaca.

Banyak korban meninggal karena terjebak banjir bandang, baik saat mengemudi, di apartemen lantai satu, atau saat mencoba menyelamatkan kendaraannya dari tempat parkir.

Laporan media Spanyol mengungkapkan bahwa Mazon menikmati makan siang yang panjang pada hari terjadinya banjir dan terlambat dua jam untuk pertemuan darurat.

“Dia tidak meminta maaf atau memberikan penjelasan masuk akal atas apa yang terjadi hari itu,” tambah Oliver.

Kritik juga ditujukan pada lambatnya waktu respons pemerintah. Ribuan anak masih belum bisa bersekolah, banyak ruang bawah tanah dan garasi yang masih penuh lumpur dan debu, serta angin yang semakin kencang setiap harinya.

Warga juga mengeluhkan bantuan yang kurang diterima para korban.

Demonstrasi tersebut juga mengkritik pemberian kontrak rekonstruksi kepada perusahaan-perusahaan yang sebelumnya terlibat dalam skandal korupsi, serta keputusan pemerintah daerah untuk menaikkan batasan gaji.

Pemerintah pusat Spanyol juga tidak luput dari kritik dalam manifesto protes tersebut, yang dituduh gagal melakukan intervensi atau menekan pemerintah daerah Valencia karena “tidak bertindak”.

Sebelumnya pada Sabtu (29/11), sekitar 5.000 petugas pemadam kebakaran melakukan protes di Madrid, mempertanyakan kurangnya koordinasi pemerintah dalam keadaan darurat seperti banjir.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *