Jakarta (Antara) – Pengamat politik Asrinaldi menilai penyelenggaraan pemilihan umum daerah (Pilkada) serentak yang berdekatan dengan pemilihan presiden (Pilpres) membuat perhelatan politik tersebut kurang diminati masyarakat.
“Rendahnya partisipasi pemilih pada pilkada ini hampir merata di seluruh Indonesia. Hal ini juga sangat mengkhawatirkan. Saya kira hal ini karena efek pemilihan umum presiden (pilpres) dan legislatif (pildig) yang dilaksanakan secara bersamaan di tahun yang sama. Jadi kemeriahan pemilunya ada di pemilu presiden, kata Asrinaldi saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Oleh karena itu, antusiasme yang sudah mencapai puncaknya pada pemilu presiden membuat masyarakat kurang antusias menyambut pilkada. Sebab masyarakat menilai tidak ada yang istimewa di sini termasuk Pilkada Jakarta.
“Jadi mau tidak mau, hal ini berdampak pada penurunan angka partisipasi. Tentu ini juga perlu dipertimbangkan nanti. Ada enam model yang dipilih secara serentak oleh Mahkamah Konstitusi. Jadi perlu dipikirkan apa yang diperlukan. adalah kesatuan, karena ini amanat undang-undang,” kata Asrinaldi.
Sementara itu, pengamat politik Hendry Satrio menilai ada tiga penyebab menurunnya partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta.
Alasan pertama, calon gubernur dinilai kurang menarik perhatian, dan kedua, strategi pemilu yang kurang tepat. Sebab, waktu pemilihan kepala daerah sangat dekat dengan pemilihan presiden.
Sedangkan alasan terakhir yang menurut Hendry menurunnya jumlah pemilih adalah karena masyarakat menggunakan waktu liburnya untuk hal lain dibandingkan menggunakan hak pilihnya.
Diketahui, jumlah partisipasi pemilih di Pilkada Jakarta 2024 merupakan yang terendah sepanjang sejarah.
Hanya sekitar 4,3 juta suara yang terdaftar untuk memilih pada Pilkada Jakarta 2024. Sementara jumlah daftar pemilih tetap (DPT) berjumlah 8,2 juta. Artinya partisipasi pemilih sebesar 53,05.
Sementara itu, partisipasi pemilih pada Pilkada 2007 dan 2012 mencapai hampir 65 persen. Sedangkan jumlah tersebut meningkat lebih dari 70 persen pada Pilkada 2017.
Leave a Reply