Jakarta (Antara) – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengumumkan laju inflasi tahunan DKI Jakarta pada November 2024 sebesar 1,58 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,30.
“Secara nasional mencapai 1,55 persen,” kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasnuddin di Jakarta, Senin.
Mendekati akhir tahun, inflasi diharapkan masih memenuhi target pemerintah sebesar 2,5 persen plus minus 1 dengan pergerakan harga di bulan Desember.
Inflasi tahunan disebabkan oleh kenaikan harga-harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks kelompok biaya. Kelompok penyumbang utama adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya (pangsa 0,50 persen).
Makanan, minuman, dan tembakau menempati urutan kedua dengan kontribusi sebesar 0,36 persen, disusul oleh penyediaan makanan dan minuman (0,27).
FOTO FILE – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Nurul Hasnuddin saat memaparkan data statistik salah satunya terkait ketenagakerjaan di Jakarta, Selasa (5/11/2024). Antara/Lia Vanadriaani Santosa Selain itu, ada tiga kelompok lain yang menyumbang angka yang sama, yaitu perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Diikuti oleh perbekalan, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta pendidikan (0,14 persen).
Sedangkan emas perhiasan yang menjadi komoditi utama penyumbang inflasi memberikan sumbangan sebesar 0,36 persen.
“Tahun ini pergerakan emas dunia juga sangat ‘volatile’ (berfluktuasi), bahkan cenderung terus meningkat dan hal ini berdampak pada pertumbuhan ritel emas perhiasan – kata Nurul.
Dari segi pos-pos penyumbang inflasi, beras menempati urutan kedua dengan kontribusi sebesar 0,15 persen, disusul oleh kue kering minyak (0,08 persen), sewa rumah (0,08 persen) dan upah pembantu rumah tangga (0,07 persen).
Leave a Reply