Jakarta (Antara) – Kepala SKK Migas (SKK Migas) Joko Siswanto mengatakan pihaknya memiliki dana sebesar 46,8 triliun riyal untuk meningkatkan kapasitas eksplorasi migas lokal.
Ia mengatakan, dana Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar 15 triliun 2 miliar dolar (31,8 triliun) ada di dana SKK Migas.
“Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah berjuang untuk menyediakan $15 triliun per tahun untuk kegiatan penelitian. Selain itu, menurut laporan kami, kami juga memiliki sekitar 2 miliar dolar AS dan hanya dapat digunakan di pertambangan. tindakan,” ujarnya pada konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Joko mengatakan, dalam dua tahun terakhir, dirinya telah bermitra dengan lebih dari 40 perusahaan migas internasional dalam upaya meningkatkan produksi migas dalam negeri.
“Tantangan utama yang dihadapi industri migas saat ini adalah penurunan produksi yang terus menerus. Kita tetap semangat, KKKS serta bekerja sama dengan kementerian dan lembaga berusaha bekerja keras untuk mendorong pertumbuhan produksi migas di Indonesia. masa depan,” katanya.
Selain itu, Nanang Abdul Manaf, Staf Ahli Kepala SKK Migas, mengatakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia mengalokasikan anggaran sebesar 15 triliun. Pendapatan Negara (PNBP) akan dikembalikan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
“Jadi uang Rp 15 triliun itu seluruhnya bukan untuk pertambangan, tapi untuk infrastruktur, pembangunan Zarga (jaringan gas) dan sebagainya,” ujarnya.
Sementara itu, perjanjian pembiayaan senilai $2 miliar (Rs 31,8 triliun) tersebut berasal dari komitmen kuat para operator migas.
“Uang $2 miliar itu berasal dari komitmen tegas Pak Joko untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai CEO. Politik dalam ekspansi itu memberikan komitmen tertentu, tapi untuk penelitian,” ujarnya.
SKK Migas sebelumnya mengumumkan kinerja produksi minyak pada Semester I 2024 mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD).
Capaian tersebut kurang dari target yang dipatok APBN 2024 yakni sebesar 635 ribu BOPD.
Selain itu, dibandingkan Target dan Anggaran Program (WP&B) sebesar 589,5 ribu bopd, kinerja pertumbuhan minyak juga tergolong rendah.
Leave a Reply