Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Korut, Rusia salahkan AS atas peningkatan ketegangan Semenanjung Korea

SEOUL (ANTARA) – Korea Utara dan Rusia menyalahkan Amerika Serikat dan sekutunya atas meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan wilayah lain, termasuk penempatan pasukan Korea Utara ke Rusia.

“Kedua belah pihak menyatakan pemahaman bersama bahwa alasan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea, Asia Timur Laut, dan belahan dunia lainnya terletak pada provokasi AS dan negara-negara bawahannya,” kata Kantor Berita Pusat Korea dalam sebuah pers. melepaskan. pepatah Kantor Berita (KCNA), pada Sabtu (2/11).

KCNA melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son-hui dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan pandangan serupa dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk membentuk perjanjian bilateral baru selama pembicaraan strategis mereka di Moskow (waktu setempat) pada hari Jumat.

“Pertukaran pandangan mengenai isu-isu utama internasional membuktikan bahwa kedua belah pihak sepakat dalam penilaian mereka terhadap situasi internasional saat ini,” tambah KCNA.

Choe telah berada di Rusia sejak Senin (28/10). Kunjungannya terjadi ketika ketegangan meningkat di Rusia mengenai penggunaan ribuan tentara Korea Utara dalam perang melawan Ukraina.

Kunjungan Choe bertepatan dengan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-19 Korea Utara pada Kamis (31/8), uji peluncuran pertamanya hanya beberapa hari sebelum pemilihan presiden AS.

AS mengatakan sekitar 10.000 tentara Korea Utara berada di Rusia, 8.000 di antaranya telah dikirim ke garis depan dekat Ukraina dan diperkirakan akan segera bergabung dalam pertempuran tersebut.

Namun pernyataan itu tidak menyebutkan pengerahan pasukan Korea Utara.

Korea Utara telah meningkatkan hubungan dengan Rusia, dengan mengatakan pihaknya telah meningkatkan hubungan melalui perjanjian baru yang mencakup ketentuan untuk menjamin dukungan militer timbal balik jika terjadi serangan oleh kedua belah pihak.

Selama percakapan tersebut, Lavrov menyatakan dukungan penuh Rusia terhadap langkah Korea Utara untuk melawan kebijakan agresif AS dan sekutunya, kata KCNA, yang tampaknya merujuk pada dukungan Rusia terhadap peluncuran ICBM terbaru Korea Utara.

Choe dan Lavrov juga melakukan diskusi mendalam mengenai isu-isu praktis untuk meningkatkan hubungan mereka, termasuk implementasi perjanjian yang ditandatangani Juni lalu oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sumber: Yonhap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *