Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Jenis gula yang dapat memengaruhi kesehatan kardiovaskular

Jakarta (ANTARA) – Meski mengurangi tambahan gula merupakan langkah cerdas bagi kesehatan, ternyata tidak semua gula menimbulkan ancaman yang sama.

Melansir Medical Daily, Selasa (10/12), penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi makanan manis sesekali mungkin tidak membahayakan jantung. Namun konsumsi gula berlebihan secara signifikan dapat meningkatkan risiko stroke dan aneurisma.

Sebuah penelitian terbaru yang meneliti pengaruh gula terhadap risiko penyakit kardiovaskular menemukan bahwa tidak hanya jumlah, tetapi juga sumber gula memainkan peran penting.

Para peneliti mencatat bahwa meminum minuman manis secara signifikan meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan fibrilasi atrium.

“Temuan paling mencolok dari penelitian kami adalah perbedaan hubungan antara berbagai sumber gula tambahan dan risiko penyakit kardiovaskular.

“Kontras yang mengejutkan ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan tidak hanya jumlah gula yang dikonsumsi, namun juga sumber dan konteksnya,” kata penulis Suzanne Janzi dalam siaran persnya.

Untuk menilai bagaimana berbagai jenis gula mempengaruhi kesehatan jantung, para peneliti menganalisis data dari dua studi kohort utama, Swedish Mammography Cohort dan Swedish Men’s Cohort.

Dengan menggunakan kuesioner diet dari tahun 1997 dan 2009, mereka melacak kebiasaan makan 69.705 peserta dan mengikuti mereka untuk menentukan risiko berbagai penyakit kardiovaskular hingga kematian atau hingga tahun 2019.

Penelitian ini fokus pada tiga sumber gula, yaitu topping seperti madu, makanan ringan seperti kue kering, dan minuman manis seperti minuman bersoda.

Para peneliti kemudian meneliti bagaimana sumber gula tersebut mempengaruhi risiko tujuh penyakit kardiovaskular, termasuk dua jenis stroke, serangan jantung, gagal jantung, aneurisma aorta, fibrilasi atrium, dan stenosis aorta.

Selama masa tindak lanjut, 25.739 peserta mengalami masalah kardiovaskular. Analisis menunjukkan bahwa minuman berkarbonasi paling berbahaya, meningkatkan risiko stroke iskemik, gagal jantung, fibrilasi atrium, dan aneurisma aorta perut.

“Gula cair yang ditemukan dalam minuman manis cenderung kurang mengenyangkan dibandingkan bentuk padat – membuat Anda merasa kurang kenyang – yang dapat menyebabkan konsumsi berlebihan. Konteksnya juga penting – camilan sering kali dinikmati di media sosial atau pada acara-acara khusus, sambil menikmati minuman manis. bisa dikonsumsi lebih rutin,” ujarnya.

Namun, risiko kesehatan terbesar terlihat pada orang yang paling sedikit mengonsumsi camilan.

Hal ini mungkin terjadi karena orang-orang ini mungkin mengikuti diet yang sangat ketat karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya. Sebaliknya, makan camilan sesekali dikaitkan dengan hasil yang lebih baik dibandingkan tidak ngemil sama sekali.

“Meskipun penelitian observasional kami tidak dapat membuktikan hubungan sebab dan akibat, temuan ini menunjukkan bahwa asupan gula yang sangat rendah mungkin tidak diperlukan atau bermanfaat bagi kesehatan jantung,” kata Janzi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *