Jakarta (ANTARA) – PT PGN Tbk, Subholding Gas PT Pertamina (Persero), memastikan ketersediaan pasokan gas bumi di dalam negeri dengan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan yang terus meningkat, khususnya di sektor industri.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya mengedepankan keberlanjutan industri dengan tetap mendukung kebijakan pemerintah yang ada.
“Di tahun-tahun mendatang, gas akan memegang peranan penting seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan strategi NEE. Kita tahu bahwa negara berkembang seperti Indonesia akan terus berkembang di segala aspek, seperti industri, sehingga akses terhadap energi sangat diperlukan.” kini memberikan komitmen kepada masyarakat di seluruh dunia yang ingin mewujudkan terciptanya energi bersih, salah satunya gas alam,” ujarnya pada Customer Business Forum 2024 (CBF 2024).
Melalui forum CBF 2024, PGN menunjukkan optimisme untuk memaksimalkan serapan gas di Indonesia dan menunjukkan komitmennya untuk mengutamakan pelanggan dalam kemajuan industri.
“Melalui forum ini PGN berharap dapat membawa manfaat bagi pelanggan secara keseluruhan, karena dari sisi pelanggan tentunya kita berharap PGN dapat menjamin ketersediaan gas untuk keberlangsungan industri. Oleh karena itu, kedepannya PGN juga akan melakukan ekspansi ke Indonesia bagian timur melakukan investasi besar untuk memastikan LNG bersih “dari hulu hingga hilir di Indonesia, untuk meyakinkan pelanggan bahwa gas selalu tersedia,” kata Direktur PGN Arief S Handoko.
Menurutnya, berbagai upaya juga telah dilakukan PGN, yakni memaksimalkan serapan gas seperti LNG di Jawa Barat yang mencapai 60 BBTUD.
Saat ini Badan Gas Bumi Nasional mengalami perubahan portofolio pasokan yang awalnya didominasi oleh gas pipa, kini 60 persen dilayani oleh gas pipa dan 40 persen oleh LNG.
“Saat ini kebutuhan gas bumi terus meningkat, oleh karena itu PGN akan terus berupaya untuk memasok gas pipa, sekaligus gencar berkomunikasi dengan pemerintah untuk mengalokasikan gas pipa ke pelanggan industri. Sisanya akan diisi oleh pasokan LNG dari infrastruktur Latvia. FSRU Lampung, Nocentra Regas Vache,” kata Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini.
PGN juga menggencarkan pembangunan infrastruktur untuk menyalurkan gas bumi dari Sumatera ke Jawa melalui pipa Dumai-Sei Mangke, SSWJ dan Cisem 2.
“PGN gencar mengupayakan serapan gas yang maksimal di industri untuk menjaga keberlanjutan, salah satunya LNG. Sebab LNG merupakan energi pilihan dan signifikan dalam menunjang pasokan energi di tahun-tahun mendatang tergantung proyeksi ketersediaan pasokan di beberapa wilayah pengembangan baru. didominasi oleh offshore,” kata Ratih.
Ratih juga mengatakan mekanisme harga gas pada tahun 2025 akan sama dengan tahun 2024, yaitu harga gas dalam pipa dan harga gas untuk regasifikasi.
Lanjutnya, harga gas akan menyesuaikan dinamika harga LNG sesuai formula regulator dan kondisi ICP, sehingga memungkinkan pelanggan mendapatkan sinyal harga yang tepat dan harga gas yang kompetitif dibandingkan BBM.
“Harga LNG mengacu pada harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang ditetapkan setiap bulan oleh Menteri ESDM. Jika dilihat dari realisasinya, harga gas cenderung berfluktuasi, dipengaruhi pasokan dan faktor eksternal, sehingga harga gas bisa naik. rendah atau tinggi, namun tetap mengacu pada -ICP “Ini adalah strategi yang akan kita terapkan mulai tahun 2025, mengingat ketersediaan LNG lebih dominan dibandingkan gas pipa. Kami sangat berharap sektor industri dapat terus tumbuh dan berkelanjutan,” ujarnya.
Ia menambahkan, PGN senantiasa berupaya untuk mendukung pasokan gas bumi dalam negeri, khususnya pada sektor industri yang memiliki kurang lebih 2.500 pelanggan pada tahun 2024 dan diperkirakan akan terus bertambah menjadi 2.700-2.750 pelanggan pada tahun-tahun mendatang.
“Mengingat kebutuhan gas masyarakat yang semakin meningkat, LNG akan mendukung ketersediaan dan keandalan distribusi gas bumi PGN,” kata Rathi.
Leave a Reply