Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Klon unggul sawit hasil inovasi AAL dan BRIN tunggu hak paten

JAKARTA (ANTARA) – Klon unggul kelapa sawit dengan teknik kultur jaringan kini tengah menunggu penerbitan paten hasil inovasi dan pengembangan hasil kerja sama Astra Agro Lestery (AAL) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kahyo Wibowo, Senior Vice President Research and Development Astra Agro, mengatakan sejak 2018 pihaknya bekerja sama dengan BRIN mengembangkan inovasi penggunaan teknologi kultur jaringan untuk menghasilkan klon kelapa sawit yang lebih baik.

Pada tahun 2024, katanya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, penanaman klon unggul hasil kultur jaringan telah mencapai lebih dari 10.000 bibit yang berlokasi di perkebunan kelapa sawit Astra Agro di Kalimantan Tengah (Kendari Kalimantan).

“Teknologi yang digunakan untuk menghasilkan klon melalui kultur jaringan saat ini sedang dalam proses mendapatkan paten ke BRIN yang akan diserahkan pada akhir tahun 2023,” ujarnya.

Melalui kerja sama dengan BRIN, lanjutnya, Astra Agro terus meningkatkan kloning (perbanyakan) tanaman dengan menggunakan sumber materi genetik tanaman unggul.

Menurutnya, secara teori calon tanaman yang digunakan harus memiliki keunggulan spesifik seperti produktivitas tinggi berdasarkan hasil observasi ekstensif di lapangan.

“Adaptasi metode kultur jaringan untuk menghasilkan tanaman dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif cepat didorong oleh kerjasama ini,” kata Kahyo Wibowo.

Menurut hasil penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), jika dikembangkan melalui kultur jaringan, produktivitas kelapa sawit bisa meningkat 20-25 persen dibandingkan tanaman konvensional.

Menurutnya, tanaman kelapa sawit hasil kultur jaringan memiliki sifat genetik yang sama dengan pohon hasil kloning.

Selain varietas unggul, produktivitas tanaman juga harus dibantu dengan pemupukan yang tepat, pengendalian hama dan penyakit, serta teknologi kecerdasan buatan untuk membantu proses budidaya perkebunan kelapa sawit.

“Untuk itu, inovasi juga harus diupayakan dalam perawatan tanaman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Balai Penelitian Pertanian dan Pangan Brin Pooji Lestari mengatakan, varietas terbaik telah digunakan dalam upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit di Indonesia.

“Untuk dapat menghasilkan benih berkualitas dengan produktivitas tinggi, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan varietas unggul kelapa sawit,” ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, diperlukan penelitian dan pengembangan untuk mengedepankan kualitas dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan dampak lingkungan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *