Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KAI Services gandeng Polri perkuat literasi bahaya judi online

Jakarta (ANTARA) – KAI Services bermitra dengan Bareskrim Polri untuk meningkatkan literasi internal terhadap bahaya perjudian online guna mencegah dampak negatif dan memperkuat kesadaran risiko bagi pegawai.

Vice President Corporate Secretary KAI Services Rachman Firhan mengatakan, permasalahan perjudian online sangat mengkhawatirkan sehingga pihaknya menggandeng Polri untuk memastikan KAI Services tidak mencampuri urusan dalam negeri.

.

“Kami berharap dari pemaparan Kompol Rizki Agung (Analis Kebijakan Tengah Cybercrime, Bareskrim Polri) kita bisa lebih memahami apa itu perjudian online, dampak dari perjudian online dan segala dampak buruk yang ditimbulkannya. perjudian online,” kata Firhan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, perjudian online telah memasuki seluruh aspek kehidupan. Dampak negatif dari perjudian online juga terlihat mencakup masalah kesehatan mental, berkurangnya produktivitas kerja, terganggunya hubungan sosial dan keluarga, meningkatnya kejahatan, serta kecanduan dan kecanduan narkoba.

“Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah dampak negatif perjudian online di kalangan karyawan, KAI Services hari ini menyelenggarakan kegiatan literasi bahaya perjudian online,” ujarnya.

Firkhan menambahkan, fenomena perjudian online mempunyai dampak negatif yang luas, mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti memburuknya hubungan keluarga dan terpuruknya keuangan keluarga.

Oleh karena itu, ia mengajak mereka berdiskusi mengenai hal tersebut agar semua orang terhindar dari jebakan perjudian online dan permasalahan utang.

Untuk itu kami mencoba membahas permasalahan ini agar kita semua tidak terjerumus dalam perjudian online dan terhindar dari hutang, kata Firkhan.

Sementara itu, Analis Kebijakan Interim Kejahatan Siber Bareskrim Polri Kompol Rizki Agung Prakoso dalam paparannya mengatakan perjudian online telah merambah seluruh aspek kehidupan saat ini.

Menurutnya, dampak negatif perjudian online antara lain gangguan kesehatan mental, penurunan produktivitas kerja, terganggunya hubungan sosial dan keluarga, meningkatnya kejahatan, serta ketergantungan dan kecanduan.

Menurut dia, berdasarkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), saat ini terdapat 4 juta pejudi online di Indonesia dan kerugian negara mencapai Rp600 triliun.

Anehnya, anak-anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam perjudian online. Menurut data, sekitar 2 persen anak-anak di bawah usia 10 tahun terlibat dalam perjudian online, kata Rizki.

Oleh karena itu, ia menekankan perlunya pemberantasan perjudian online agar tidak merugikan generasi penerus bangsa.

Ririn Vidi Astutik, Plt CEO KAI Services, hadir dalam kegiatan tersebut; Direktur Pelayanan Bisnis Konsumen KAI Lies Permana Lestari; jajaran wakil presiden dan seluruh karyawan layanan KAI secara offline dan online.

Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen mengambil tindakan tegas terhadap bandar judi online.

“Kalau kewajibannya (menangkap bandar online) iya. Kalau memang ditemukan tidak ada masalah, sebaiknya diselesaikan, harus dilakukan tindakan seketat mungkin,” kata Prasetyo, Kamis di Jakarta pada

Prasetyo mengatakan, Presiden memberikan perhatian serius terhadap permasalahan ini. Ia menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dalam menangani kasus perjudian online.

“Seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, tentu saja dorongan pertamanya adalah perjudian online adalah sesuatu yang harus segera kita tangani, bisa kita hilangkan. Beliau harus menegakkan hukum seketat mungkin,” kata Prasetyo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *