JAKARTA (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai diperdagangkan pada Selasa, karena pasar kerap fokus pada perkembangan krisis Timur Tengah.
Rupee turun $19, atau 0,12 persen, menjadi 15.724 terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa.
Pasca Israel menyerang Iran dan negara lain, pasar masih menunggu kelanjutan situasi di Timur Tengah. Saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa, pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, kemungkinan terjadinya instabilitas masih terbuka.
Selain itu, pasar juga menantikan kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pekan depan, yang akan menimbulkan perang dagang dan memberikan kesan negatif terhadap perekonomian dunia, sehingga dolar AS akan kembali terpuruk. tempat berlindung yang aman. .
Pagi ini indeks dolar AS masih berada di atas level 104, artinya dolar AS masih kuat terhadap mata uang lainnya, kata Ariston.
Pasar juga menantikan laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis minggu ini, yang bisa menjadi pertanda sehatnya perekonomian AS.
“Data yang lebih positif akan mendorong dolar AS kembali menguat karena mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga AS,” ujarnya.
Rupiah diperkirakan melemah ke Rp15.760 per dolar AS dibandingkan Rp15.670 per dolar saat ini, kata Ariston.
Leave a Reply