Jakarta (ANTARA) – Museum Bahari Jakarta menyelenggarakan pameran kontemporer yang mengeksplorasi sejarah maritim Belanda, mulai dari zaman penjajahan Belanda hingga zaman modern, dengan fokus pada konsep lahan basah.
“Pameran ini tidak hanya menghadirkan arsip sejarah, tetapi juga seniman untuk memperkaya penafsiran tema,” kata Kepala Unit Museum Maritim Batavia, Mis’ari, saat membuka pameran bertajuk “Membangun di Lahan Basah” di Batavia. . , Jumat.
Konsep kelembapan yang ditekankan dalam pameran ini memiliki dua makna. Pertama, Batavia secara geografis terletak di tepi perairan dan kedua, berarti Batavia merupakan titik pengembangan yang strategis.
Mis’ari menambahkan, untuk memperluas tema dalam pameran, pihak museum sengaja mengundang berbagai seniman untuk berkolaborasi.
Berbagai karya visual ditampilkan di ruang pameran, seperti mainan dan lukisan. Pameran ini menampilkan berbagai seniman, pegawai Pusat Dokumentasi Arsitektur (PDA), desainer dari Studio SK dan Program Studi Arsitektur Universitas Indonesia (UI).
“Tahun ini strategi pameran tidak hanya terkait dengan informasi terkini atau situs saja, namun berkonsultasi dengan visual partner dan seniman yang berkolaborasi, sehingga kami bisa merespon tema pameran yang kami adakan,” ujarnya. . lanjutan.
Menurut Mis’ari, proyek ini harus menjadikan museum lebih inklusif dan menarik bagi semua kalangan, sehingga lebih banyak pengunjung yang bisa menjelajahi pameran.
Pameran ini bermula dari buku Westzijdsche Pakhuizen Batavia 1652-1977 yang berkisah tentang asal muasal Museum Maritim yang awalnya merupakan sel zaman VOC di Barat, hingga saat ini menjadi warisan budaya.
Mis’ari berharap pameran ini dapat menjadi sumber pembelajaran dan inspirasi, serta membuka jalan bagi eksplorasi lebih jauh kekayaan warisan budaya Batavia menjelang perayaan abad kelima kota tersebut.
“Pameran ini merupakan wujud upaya kolektif berbagai pihak. Kami berharap dapat terus bersinergi di daerah untuk mempromosikan kawasan cagar budaya Jakarta, mulai dari Sunda Kelapa hingga Pulau Onrust,” kata Mis’ari.
Bagi masyarakat yang ingin menikmati perjalanan bahari bersejarah Batavia, pameran publik ini akan dibuka pada 7 Desember 2024.
Pameran ini berlangsung selama enam bulan terhitung tanggal 7 Desember 2024 hingga 22 Juni 2025 di museum Penjaringan yang terletak di Batavia Utara.
Leave a Reply