Batavia (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu sore, dipimpin oleh saham-saham fundamental.
IHSG ditutup menguat 130,74 poin atau 1,82 persen pada 7.326,76. Sedangkan kelompok unggulan 45 ons atau indeks LQ45 naik 14,26 poin atau 1,64 persen menjadi 883,59.
“Mitra regional Asia diperkuat karena pasar mengabaikan kerusuhan politik di Korea Selatan, di mana Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol secara tak terduga mengumumkan darurat militer pada hari Selasa (03/12) dalam upaya untuk mencegah partai oposisi mengganggu proses parlemen.” kata tim penelitian di Batavia, Rabu Pilarmas Investing Sekuritas Research.
Namun, Korea Selatan akhirnya mempertimbangkan kembali keputusan tersebut setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang tindakan tersebut.
Untuk mencegah dampak negatif terhadap perekonomian dan pasar keuangan, Bank of Korea mengadakan pertemuan yang penuh badai dan direktur keuangan mengatakan bahwa mereka siap untuk berinvestasi 10 triliun won untuk menstabilkan pasar kapan saja, dan Menteri Keuangan Korea Choi Sang- Selatan. mok berjanji pada hari Rabu (04/12) untuk memompa likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan jika diperlukan untuk menstabilkannya.
Sementara Tiongkok, meski sektor industrinya mengalami perlambatan aktivitas, namun masih berada dalam zona ekspansi.
Menurut data dari Kantor Umum Caixin, PMI turun menjadi 51,5 pada November 2024 dari puncak 52,0 pada bulan Oktober, atau meleset dari perkiraan pasar sebesar 52,5, dan PMI Gabungan Umum Caixin naik menjadi 52,3 pada November 2024 dari 51,9 pada bulan sebelumnya. .
Dari dalam negeri, IHSG terdongkrak dengan adanya serangan year-end dressing window yang bisa menjadi momen bagi investor untuk menciduk saham-saham utama, seiring dengan meningkatnya aktivitas perdagangan saham menjelang akhir tahun 2024. .
Dengan pembukaan yang menguat, IHSG tetap berada di teritori positif hingga akhir perdagangan saham sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona hijau hingga perdagangan saham berikutnya.
Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, terdapat sepuluh sektor yang menguat, dipimpin oleh sektor bahan baku sebesar 3,33 persen, disusul sektor infrastruktur dan sektor kebutuhan pokok konsumen masing-masing sebesar 1,74 persen dan 1,29 persen.
Sedangkan satu sektor melemah yakni sektor teknologi yang melemah kurang dari 0,04 persen.
Pihak yang mengalami konsolidasi paling besar adalah TNCA, BTEK, LABA, KREN dan CNKO. Sedangkan sektor yang mengalami pelemahan terbesar adalah VISI, JIHD, ECII, ANDI dan MTFN.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.292.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,77 miliar lembar saham senilai Rp 11,16 triliun. Sebanyak 295 mawar, 226 porsi dikurangi dan 324 harga tidak berubah.
Bursa regional Asia siang ini antara lain indeks Nikkei menguat 27,53 poin atau 0,07 persen ke 39.276,39, indeks Shanghai melemah 14,16 poin atau 0,42 persen ke 3.364,65, indeks Kuala Lumpur melemah 7.014.014 poin atau 4,0164 persen. indeks menguat 13,81 poin atau 0,36 persen menjadi 3.799,94.
Leave a Reply