Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Timur akan menggelar deklarasi perdamaian di empat wilayah sengketa di wilayah tersebut untuk mendapatkan deklarasi perdamaian dan komitmen di antara keduanya.
“Ini lanjutan penyisiran’ gabungan dengan senjata tajam pada Jumat malam (22/11) malam,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicholas Ari Lilipoli di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya pada Kamis malam (21/11), satu orang tewas dalam tawuran warga Kebon Singkong (Klender), Duren Savit dan Chipinang Jagal, Pulogadung.
Dijelaskannya, deklarasi perdamaian akan diumumkan dalam dua hari ke depan, yakni Minggu malam (24/11) di empat distrik tersebut.
Keempat kecamatan tersebut adalah Klender (penduduk Kebon Singkong), Chipinang Muara (Jatinegara), Chipinang Jagal (Pulagadung), dan Jatinegara Kaum (Pulagadung).
Menurut dia, remaja kecamatan, orang tua, pengurus RT dan RW akan ikut serta dalam deklarasi damai tersebut.
“Hendaknya dideklarasikan perdamaian di antara mereka, sehingga mereka tidak lagi bertengkar,” kata Nikolay.
Selain itu, pihaknya akan membuat posko terpadu yang melibatkan Polri, TNI, dan Satpol PP.
“Posko bersama harus memantau dan mengendalikan perkembangan situasi di empat kecamatan ini,” ujarnya.
Selain itu, untuk meredam saling serang dari kedua belah pihak, akan ditinggikan pagar seperti di Matraman.
“Kami koordinasi dengan Wali Kota dan Wali Kota sepakat dengan kami, yang rusak akan kami tutupi dan akses warga untuk melakukan perlawanan akan ditutup.
Menurut dia, penyerangan dengan senjata tajam itu dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat menjelang pemungutan suara 27 November mendatang.
“Ini salah satu upaya preventif dan represif aparat kepolisian terhadap pelaku perlawanan,” ujarnya.
Ratusan petugas dari Polres Metro Jakarta Timur, Brimob Polda Metro Jaya, Satpol PP Jakarta Timur, dan TNI mengikuti kegiatan ekstensif tersebut.
Leave a Reply