Beirut (ANTARA) – Anggota parlemen Lebanon Kassem Hashem mengatakan pada Senin (25/11) bahwa gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel hampir berakhir dan akan diumumkan dalam 36 jam ke depan jika pembicaraan berjalan baik.
“Suasananya positif dan perundingan gencatan senjata berada pada tahap lanjut. “Tinggal beberapa jam lagi untuk mengumumkan apakah perjanjian tersebut akan diselesaikan dan kemajuan akan terus berlanjut seperti yang diharapkan,” kata Kasem Hashem.
Perkembangan ini muncul bersamaan dengan laporan bahwa kabinet keamanan Israel akan bertemu pada hari Selasa untuk menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah.
Saluran TV swasta Lebanon, Al Jadeed, melaporkan Senin malam bahwa Lebanon telah secara resmi diberitahu tentang gencatan senjata tetapi tetap bungkam apakah kesepakatan akan tercapai.
Namun, meski detail kecilnya masih dibahas, hal itu disebut tidak akan mempengaruhi isi perjanjian.
Pada saat yang sama, Hashem, anggota blok parlemen “Pembangunan dan Pembebasan” yang dipimpin oleh ketua parlemen Nabih Berri, menekankan bahwa Lebanon akan mengumumkan gencatan senjata hanya setelah AS menghentikan gencatan senjata.
“Jika ide-ide bagus berhasil, prosesnya akan berjalan secara alami. Kami berharap dapat mencapai kesepakatan akhir dalam waktu 36 jam ke depan,” tambahnya.
Sambil mengungkapkan harapannya akan hasil positif, Hashem mengakui tantangan yang dihadapi Israel. Dia menyebut Israel sebagai musuh yang tidak dapat dihentikan dan gegabah.
Namun, ia menegaskan, sikap internasional yang mendukung perjanjian ini menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi pelaksanaan rekonsiliasi.
Hashem juga menegaskan kembali penentangan Lebanon terhadap proposal kesepakatan yang didukung AS dan komitmennya untuk mematuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
Resolusi 1701, yang diadopsi pada tahun 2006, mencakup mandat untuk mengakhiri kekerasan di Lebanon selatan setelah konflik 33 hari antara Hizbullah dan militer Israel.
Duta Besar AS Amos Hochstein mengunjungi Lebanon dan Israel pekan lalu sebagai bagian dari upaya gencatan senjata Washington.
Sumber: Anadolu
Kepala media Hizbullah tewas dalam serangan udara Israel di Beirut
Leave a Reply