Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Tak ada penyalahgunaan surat suara untuk tuna netra di Jakarta Selatan

Jakarta (ANTARA) – Badan Pengawas Pemilu Jakarta Selatan memastikan suara buta di wilayahnya tidak dimanfaatkan oleh sebagian pihak yang memanfaatkan masa Pilkad DKI Jakarta untuk mendapatkan keuntungan.

“Kami tegaskan bahwa pemungutan suara buta itu tidak aman dan kami sudah menegur penyelenggara pemilu di TPS 029 Pasar Minggu,” kata Koordinator Bidang Keterlibatan Masyarakat dan Humas Bawaslu Jakarta Selatan saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Fahlevi menjelaskan, teguran tersebut terjadi karena saat ini pemilih tunanetra memilih dengan huruf braille dan bukan kertas suara.

Dia menuding kesalahan tersebut terjadi karena petugas TPS kurang hati-hati saat mencoblos di sana. Apalagi, saat ini pemilih penyandang disabilitas tidak didampingi.

“Ini semua jadi sedikit di luar kendali. Kita juga tahu kalau pemungutan suara itu menggunakan huruf braille,” ujarnya.

Ia mengatakan, dukungan terhadap penyandang disabilitas ini harus dilakukan di luar kotak suara, bukan di dalam surat suara.

Namun ternyata hasil yang ditemukan di kotak suara ternyata mengandung huruf braille. Hingga diperoleh hasil penyidikan berdasarkan kesepakatan para saksi.

“Itu kesepakatan para saksi, pemungutan suara sah bagi salah satu dari dua calon yang memilih dengan huruf braille,” ujarnya.

Oleh karena itu, kejadian tersebut menjadi sejarah bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Selatan sebagai penilaian terhadap pilkada mendatang.

Jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada DKI Jakarta sebanyak 8.214.007 orang. Jumlah pemilih penyandang disabilitas kurang dari satu persen lebih dari 0,7 persen atau 57.881 orang.

Pemilih menggunakan hak pilihnya di 14.835 Tempat Pemungutan Suara (BM) pada 27 November 2024.

KPU DKI Jakarta telah menetapkan tiga calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Presiden DKI Jakarta (Pilkada).

Ketiga pesaingnya adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari nomor urut independen 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *