Jakarta (ANTARA) – Pesenam Indonesia Rifda Irfanaluthfi fokus pada pemulihan cedera ACL (robek sendi lutut) dan meniskus (tulang rawan lutut) yang mengancam keikutsertaannya di Kejuaraan Senam Artistik Dunia Jakarta 2025.
Meski demikian, Rifda mengatakan kondisinya sudah banyak membaik dan pengobatan masih terus berjalan.
“Alhamdulillah kondisi Rifda sekarang sudah jauh lebih baik. Tapi dia masih dalam tahap pemulihan ACL dan cedera meniskus yang terjadi saat itu, pemulihannya akan memakan waktu lama,” kata Rifda saat ditemui. di Jakarta pada hari Kamis.
Menurut Rifda, waktu pemulihan cedera ACL biasanya enam hingga delapan bulan, tergantung respon tubuh terhadap pengobatan dan olahraga.
“Itu jika semuanya berjalan sesuai rencana. Kalau ada kendala, misalnya keadaan memburuk atau nyeri tidak kunjung reda, prosesnya bisa lebih lama,” kata Rifda.
Dalam proses pemulihannya, Rifda melakukan terapi fisik, terapi fisik, dan penguatan tubuh di gym. Selain itu, ia mengisi waktunya dengan belajar bahasa isyarat untuk memperkaya kemampuannya.
Rifda juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan fisik dan mental selama masa pemulihan.
“Saya tidak ingin terlalu banyak berpikir, saya hanya fokus pada pemulihan. Kalau progresnya bagus, bisa lebih cepat. Kalau tidak, saya perlu kesabaran lebih,” kata Rifda.
Rifda mengalami cedera usai tampil di Kejuaraan Dunia yang meloloskannya ke Paris 2024. Meski sempat mengalami cedera di Olimpiade, pesenam berusia 24 tahun itu berhasil melengkapi prestasinya dengan menjadi pesenam Indonesia pertama yang tampil di Olimpiade.
Sementara itu, saat ditanya keikutsertaannya di Piala Dunia tahun depan, Rifda mengaku belum bisa memastikannya.
“Kami menunggu sampai kondisinya menjadi lebih baik sebelum kami menyadarinya.” Itu semua nanti harus dibicarakan,” kata Rifda.
Leave a Reply