Jakarta (Antara) – Pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan mahasiswa di wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan mendapat edukasi antikorupsi dan perjudian online (Judol) untuk mewujudkan dunia pendidikan berkualitas. Asisten Kota Jakarta Selatan Iptu Nirwan Nawawi mengatakan, “Pendidikan saat ini menjadi sebuah gerakan sejak usia sekolah untuk membangun budaya integritas antikorupsi karena dunia pendidikan merupakan tempat penting untuk membangun kepribadian unggul, berkarakter dan berintegritas. peran.” Di Jakarta, Selasa.
Demikian disampaikan Nirwana dalam kegiatan pemberantasan korupsi, pencucian uang, perundungan, perjudian online, dan pungli yang diikuti 300 peserta, di Gedung Serba Guna, Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia mengatakan, korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang berdampak pada segala aspek. Oleh karena itu, ada tiga strategi pemberantasan korupsi, yakni edukasi, pencegahan, dan penindakan.
Oleh karena itu, ia juga menekankan pentingnya pendidikan antikorupsi sejak kecil sebagai upaya membangun karakter jujur dan bertanggung jawab. Baca juga: Pemprov DKI Berikan Beasiswa kepada Ribuan Pelajar Jakarta. Baca juga: Jaktim Gelar Rapat Koordinasi Selesaikan Bentrok. Pendidikan ini merupakan komitmen untuk mempersiapkan pemimpin masa depan yang bebas dari korupsi dan kegiatan berbahaya lainnya. Mukhlisin, Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Selatan, mengatakan pendidikan antikorupsi kali ini diajarkan kepada anak-anak untuk mempersiapkan generasi muda tanah air menjadi agen perubahan di masyarakat. Mukhlisin menyampaikan, “Saya berharap kita dapat menjadi generasi yang cerdas, jujur, dan bertanggung jawab sehingga dapat menumbuhkan semangat antikorupsi di lingkungan sekitar dan turut serta membangun kota Jakarta Selatan sebagai kota yang berintegritas tinggi”.
Pemateri dalam kegiatan ini adalah Jaya Kombes Ardianto dari Inspektorat Pengawasan Daerah (Itwasda) Polda Metro Jaya dan Syahroni Hasibuan, Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Termasuk juga Supriyadi, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dan Kavian, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Leave a Reply