Istanbul (ANTARA) – Seorang pejabat tinggi militer NATO pada Senin (25/11) meminta perusahaan bersiap menghadapi “skenario perang” dengan memindahkan jalur produksinya ke negaranya.
Ketua komite militer NATO, Laksamana Rob Bauer, mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia dapat memblokir akses ke jalur produksi kedua negara jika terjadi perang.
“Militer mungkin memenangkan pertempuran, namun perekonomian akan memenangkan perang,” kata Bauer di Brussels, Belgia, berbicara pada sebuah acara di Pusat Kebijakan Eropa.
Ia menegaskan, menghentikan konflik bukan hanya soal kekuatan militer, tapi juga penggunaan seluruh alat yang ada sebagai “senjata”.
Ia menambahkan: “Kita dapat melihatnya dari meningkatnya tindakan vandalisme, dan Eropa telah melihatnya dari transmisi listrik.”
“Kami pikir kami memiliki kesepakatan dengan (perusahaan energi Rusia) Gazprom, namun kenyataannya kami memiliki kesepakatan dengan Putin,” katanya, mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Dan hal yang sama berlaku untuk infrastruktur dan barang Tiongkok. Kami sebenarnya sudah mencapai kesepakatan dengan (Presiden Tiongkok) Xi (Jinping),” kata Bauer.
Ia juga mengingatkan agar para pengusaha dari Eropa dan Amerika mengetahui bahwa keputusan bisnis yang mereka ambil akan mempengaruhi keamanan negaranya.
Sumber: Anatolia
Leave a Reply