Jakarta (ANTARA) – Kantor Staf Presiden (KSP) dan organisasi nirlaba Indonesia Pijar Foundation bersama 20 tokoh muda menyusun proposal aksi kerja sama di bidang energi dan iklim.
Pada Selasa (15/10) bertempat di Kompleks Istana Kepresidenan Gedung Bina Graha Jakarta, Indonesia Future Network (IFN) edisi Future Energy and Climate mengumpulkan 20 tokoh muda energi dan iklim dari berbagai latar belakang untuk membahas proposal kerja sama. iklim dan energi.
IFN Future Energy and Climate dibuka oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.
“Perubahan iklim itu nyata, bukan mitos, dan kesadaran perlu dibangkitkan dari sekarang agar kedepannya lebih mudah, dan saya melihat antusias generasi muda di IFN yang ingin terlibat dan mencari inovasi. untuk transisi energi,” kata Moeldoko mengutip pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi (Kemenko Marves) Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin menekankan pentingnya mendukung transisi energi.
“Transisi energi menuju net zero emisi harus dicapai untuk menjamin ketahanan energi, menopang pertumbuhan ekonomi, dan mitigasi perubahan iklim. Ini adalah suatu keharusan jika kita ingin sukses dan tumbuh di masa depan,” kata Rachmat.
Sementara itu, Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan bahwa pengembangan energi terbarukan merupakan prioritas utama masa depan energi Indonesia.
“Kami berupaya menciptakan sistem yang lebih efisien untuk mendukung investasi energi terbarukan, termasuk mempercepat proses perizinan dan mengurangi hambatan biaya. Hal ini akan membuka jalan bagi energi yang lebih terjangkau dan berkelanjutan di Indonesia,” kata Eniya.
Hasintya Saraswati, Staf Khusus Menteri Pemuda dan Olah Raga Bidang Percepatan Inovasi Pemuda dan Olah Raga menambahkan pandangan mengenai pentingnya peran generasi muda, bahwa generasi muda harus berperan aktif dalam proses menghadapi iklim. krisis. .
Hasintya menyampaikan: “Generasi muda merupakan isu penting dalam proses penanganan krisis iklim karena merekalah generasi yang akan terkena dampaknya. Kami berharap melalui IFN, generasi muda dapat berperan aktif dalam proses tersebut.” katanya.
Terkait hal tersebut, Direktur Kebijakan Publik Yayasan Pijar Cazadira Fediva Tamzil mengatakan krisis iklim merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan sinergi antara inovasi dan regulasi.
“Kami berharap INFN menjadi jembatan dialog dan aksi nyata antara pemerintah, swasta, dan masyarakat,” ujarnya.
IFN, Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas) dan Yayasan Pijar dan Ikatan Pemuda.
Menanggapi berbagai tantangan nasional dan global, IFN hadir sebagai forum kolaboratif bulanan yang mempertemukan pemerintah dan pemimpin.
Generasi muda dan sektor swasta harus menciptakan solusi nyata.
Leave a Reply