Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kementan sidak 13 gudang importir terkait daging domba impor

JAKARTA (ANTARA) – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) terhadap 13 gudang importir terkait dampak daging domba dan kambing impor yang diduga membahayakan lokasi tersebut. Petani

Agang Suganda, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, memimpin peninjauan langsung ke gudang importir daging kambing di Dipok, Jawa Barat, Minggu.

Agung menekankan pentingnya pengawasan ini karena merupakan upaya menjamin keberlangsungan usaha peternakan lokal dalam menghadapi persaingan dengan produk impor untuk memastikan impor dan pendistribusian daging impor dilakukan sesuai ketentuan.

“Kami ingin memastikan daging impor, khususnya domba, mematuhi peraturan impor dan distribusi. Pemerintah tidak akan mentolerir praktik yang merugikan peternak lokal.”

Sidak, lanjut Agang, akan mengikuti perintah Menteri Pertanian Andy Amran Suleman untuk melindungi peternak lokal dari dampak murahnya domba (domba) impor. Rendahnya harga produk impor berpotensi menekan harga daging dalam negeri

“Kami akan menindak tegas jika ditemukan pelanggaran,” kata Agung.

Selain verifikasi dokumen, tim memastikan kualitas daging yang disimpan di gudang memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan. Meski begitu, Agung tak merinci 13 gudang yang diperiksa jajarannya

Agang menjelaskan, pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan pasar daging dalam negeri tetap menguntungkan dan tidak merugikan peternak lokal.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian menghentikan penerbitan rekomendasi impor daging kambing sembari melakukan penilaian dan penghitungan stok di gudang importir.

Kita tidak ingin tambahan porsi daging kambing impor menekan harga daging kambing dan kambing lokal, sehingga peternak kita tidak mendapatkan harga yang adil. “Tugas kami adalah melindungi mereka,” katanya.

Pemerintah meminta importir menghentikan peredaran karkas dan domba setelah harga domba dan kambing turun ke tingkat peternak. Selain itu, importir diimbau menerima karkas dan daging domba dan kambing lokal melalui asosiasi yang membawahi peternak sesuai klaster yang dibentuk.

Di sisi lain, pemerintah terus berupaya mempertemukan importir dan distributor dengan peternak lokal untuk meningkatkan serapan daging lokal. Upaya juga telah dipercepat untuk menyelaraskan persyaratan ekspor dengan Malaysia dan Brunei sehingga surplus kambing dan domba lokal dapat diserap ke pasar internasional.

Amang mengatakan, langkah yang kita lakukan disertai pengendalian impor yang ketat akan memperkuat posisi peternak lokal dan menjaga kelestarian hewan manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *