Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Investasi jangka panjang demi wujudkan impian besar di bidang olahraga

Jakarta (ANTARA) – Saat ditanya apa impian terbesar Indonesia di bidang olahraga dalam dua dekade mendatang, jawabannya adalah Merah Putih bisa terbang di tiang tertinggi, dan lagu Indonesia Raya dinyanyikan pada tahun 2044. Pertandingan Olimpiade.

Harapan pun, jika DBON terlaksana dengan baik, bukan tidak mungkin target masuk 10 besar peringkat olimpiade dunia bisa tercapai di usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Tujuan jangka panjangnya sendiri tertuang dalam Proyek Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021. Ada langkah-langkah yang disusun sedemikian rupa sehingga saling bersinergi untuk mencapai tujuan besar tersebut. .

Salah satu fokus utama agar para atlet atau bahkan calon atlet bisa terlatih dengan baik adalah memiliki sarana dan prasarana yang memadai.

Berdasarkan Laporan Monitoring dan Evaluasi Pengurus DBON Center Tahun 2022, Deputi 4 Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI, sarana dan prasarana yang meliputi sarana dan prasarana serta perlengkapan olahraga menjadi aspek utama dalam menunjang pembangunan DBON Center. pelaksanaan pembinaan atlet muda.

Berdasarkan usulan instrumen evaluasi, 52 persen calon atlet muda menilai sarana dan prasarana cukup memadai.

Namun, ada juga beberapa permasalahan yang ditemukan dalam evaluasi laporan ini. Misalnya, dalam olahraga panahan, calon atlet muda dan manajer pusat olahraga panahan menyatakan bahwa tempat latihannya belum memadai.

Dalam olahraga panahan dan panjat tebing, perlengkapannya dianggap terbatas dan belum berstandar olimpiade.

Selain itu, fasilitas latihan sparring atau tes juga dinilai tidak sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan mental calon atlet muda.

Rekomendasi berdasarkan laporan ini adalah agar hak atas sarana dan prasarana dipenuhi secara lebih memadai dan seragam, karena hal ini erat kaitannya dengan mendukung proses pembinaan dan pembelajaran atlet-atlet muda Indonesia yang potensial agar mampu bersaing di level yang mereka inginkan. telah ditetapkan.

Berbagai penari tampil pada upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumut, GOR Sumut, Delhi Serdang, Sumut pada Jumat (20/09/2024). Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 resmi selesai dan PON XXII akan digelar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2028. ANTARA PHOTO/Nova Wahyudi/rwa.

Investasi jangka panjang

Pembahasan pemerataan sarana dan prasarana serta peningkatan kinerja tidak lepas dari anggaran yang disediakan oleh Pemerintah sebagai pemangku kepentingan utama. Bisa dibilang ini merupakan investasi jangka panjang untuk mewujudkan impian besar bidang olahraga nasional di masa depan.

Komisi pada bulan September 2024

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotdjo menjelaskan, alokasi anggaran tahun 2025 tersebut terbagi dalam enam satuan kerja, yakni Deputi Pemberdayaan Pemuda mendapat anggaran Rp64.240.962.000, Deputi Pembinaan Pemuda Rp3.2470,006. .

Kemudian Deputi Bidang Cipta Olah Raga sebesar Rp 70.126.232.000.

Selanjutnya Sekretariat sebesar Rp396.181.252.000 dan LPDUK sebesar Rp30.000.000.000.

Mengelola anggaran secara bijaksana dan tepat sasaran menjadi tugas pemerintah selanjutnya karena berkaitan erat dengan infrastruktur dan penyelenggaraan aspek lain seperti sport science berbasis sains atau sport science yang lebih berkeadilan dan inklusif di Indonesia.

Oleh karena itu, penyiapan dan latihan penting dilakukan sedini dan seefisien mungkin, yang pada akhirnya akan menghasilkan calon-calon atlet potensial dalam waktu dekat.

Mantan pebulu tangkis sekaligus Ketua Bidang Ilmu Keolahragaan Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat (KONI) Lilik Sudarwati menilai pendanaan yang diatur DBON juga didorong ke tingkat kabupaten dan tidak terfokus pada pusat pelatihan nasional (pelatnas). sendiri. “Karena ini pertandingan besar nasional. “Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan ini harus disinkronkan”, tegasnya.

Lebih lanjut, pemerataan sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai yang telah dipersiapkan selama ini tidak hanya akan mempengaruhi dan mendukung program latihan calon atlet di seluruh Indonesia, namun juga tercapainya kesinambungan latihan, kompetisi reguler dan multi level, serta keberlangsungan olahraga. regenerasi atlet yang cepat.

Di sisi lain, Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) juga memberikan rekomendasi dan insentif kepada pemerintah dan DPR untuk memberikan dukungan afirmatif, termasuk insentif perpajakan bagi swasta yang mendukung pengembangan olahraga. Cara ini meniru kebijakan Amerika Serikat yang merupakan negara kuat dalam prestasi olahraga dunia.

Usulan KOI lainnya kepada pemerintah adalah pentingnya menambah program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang fokus pada pengembangan olahraga yang memiliki potensi besar namun menghadapi tantangan pendanaan yang signifikan.

Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang Olahraga Nasional, Pasal 76 yang menyebutkan perseroan terbatas/badan usaha turut serta menyediakan dana pengembangan masyarakat untuk pengembangan olahraga.

Dengan dukungan yang setara, tanpa membedakan olahraga, kami berharap Anda dapat menciptakan ekosistem olahraga yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Bukan tidak mungkin melalui berbagai upaya pemerataan dan kerja sama yang kuat dari berbagai pemangku kepentingan terkait, kita dapat menciptakan perkembangan yang positif dan berkelanjutan dalam dunia olahraga Indonesia dan pada akhirnya berjaya di pentas bergengsi dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *