Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menko Pangan: Jaringan irigasi tambahan segera dibangun di 2025

Lampung Selatan (ANTARA) – Menteri Perencanaan (Menko) Pangan Zulkifli Hasan mengatakan jaringan air pertama dan kedua akan segera dibangun pada tahun 2025. Optimalisasi sawah yang akan selesai akan merehabilitasi hujan yang buruk dan tidak produktif. -menggembalakan sawah dengan biaya pemeliharaan Rp 23 juta per hektar,” kata Zulkifli Hasan di Lampung Selatan, Minggu.

Ia mengatakan, upaya kedua yang dilakukan adalah perbaikan dan restorasi lahan basah primer dan sekunder yang akan dibangun pada tahun 2025.

“Soal irigasi akan dibangun pada tahun 2025, jadi kami selalu bekerja sama dengan petani, seperti irigasi Rawa Sragi ini sangat penting untuk diselesaikan. masyarakat tentang apa yang terjadi,” katanya. Baca juga: Menteri Pangan: Petani Milenial Dibutuhkan untuk Cegah Sektor Pertanian Menua. Selain itu, banyak juga permasalahan terkait irigasi buatan yang tidak berfungsi meskipun airnya diisi air.

“Tentunya ini memerlukan campur tangan pemerintah daerah untuk membangun sistem irigasi. Nanti kita finalkan apa yang bisa dilakukan pemerintah federal, sedangkan pemerintah daerah yang berkoordinasi,” ujarnya.

Dalam konferensi pertanian tersebut, banyak petani di Kabupaten Lampung Selatan yang menyampaikan masukan mengenai kendala irigasi yang membuat lahan pertanian mereka tidak bisa menghasilkan tanaman. Jawaban ini diungkapkan petani Desa Sidowaluyo, Suroso.

“Lahan pertanian di pedesaan 1.500 hektare, kendalanya irigasi, kalaupun berjalan tidak produktif karena ada masalah irigasi. Karena tidak ada keamanan, dan alasannya kemarin. Kebakaran tanaman karena pengambilan air dari sumur pompa lagi rusak karena tidak ada aliran listrik,” kata Suroso. Baca juga: Pupuk Indonesia: Produk Pupuk Capai 1,2 Juta Ton, Petani Kelompok Tani Rawa Selapan, Candipuro, Lampung Selatan, Sudiwahyono Sebut Ada Pembatasan Irigasi.

“Persoalan yang sangat penting bagi petani di Candipuro adalah persoalan pembangunan perairan Rawa Sragi yang katanya akan dibangun tapi tidak kebagian,” kata Sudiwahyono.

Ia mengatakan, karena pasokan air tidak dikelola dengan cepat pada musim tanam, para petani memutuskan untuk menggunakan sumur yang telah digali dengan biaya yang besar.

Ia menambahkan: “Kami mohon bantuan pemerintah agar irigasi segera dibangun agar biaya pembangunannya tidak mahal. Bendungan Way Sekampung sudah ada airnya, namun air untuk sawah seluas 800 hektar di desa kami belum ada airnya. ” dia menambahkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *