ATHENS (Antara) – Presiden Siprus Nicos Christodoulides sedang mempertimbangkan pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden mengenai niat Siprus untuk bergabung dengan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) dan strategi untuk pemulihan hubungan bertahap dengan aliansi tersebut. Akhir Oktober. , surat kabar Yunani Kathimerini melaporkan.
Siprus adalah salah satu anggota pendiri Gerakan Non-Blok (GNB), tetapi pada tahun 2004, sehubungan dengan aksesi negara tersebut ke Uni Eropa, Siprus meninggalkan GNB.
Christodoulides mengunjungi Washington pada 30 Oktober. Ini merupakan kunjungan pertama Presiden Siprus ke ibu kota Amerika Serikat sejak tahun 1996.
Christodoulides, terpilih sebagai presiden pada Februari 2022, sepenuhnya mendukung sanksi anti-Rusia. Ia mendorong penguatan hubungan negara kepulauan itu dengan Amerika Serikat.
Pada saat yang sama, pihak berwenang Siprus telah menyatakan adanya masalah serius dalam bergabung dengan NATO, meskipun Turki akan menolaknya, dan Siprus belum memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota NATO.
Laporan tersebut mengatakan Nicosia telah mengembangkan sebuah strategi, yang tujuan akhirnya adalah bergabung dengan NATO, sambil menyadari tantangan-tantangan utama yang tidak dapat diabaikan.
Lebih lanjut dia mengatakan, ini adalah rencana jangka panjang yang terperinci, matang, berdasarkan tingkat keterlibatan yang berbeda, yang telah diadopsi oleh Washington.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyebutnya sebagai “pilihan yang saling menguntungkan,” kata laporan itu.
Awal dari rencana tersebut adalah perkembangan positif dari Perjanjian Siprus dan kemajuan hubungan antara Siprus dan Turki.
Setelah Washington, Christodoulides juga mendiskusikan rencananya dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte di sela-sela KTT Komunitas Politik Eropa di Bukares, menurut surat kabar tersebut.
Siprus secara efektif terbagi antara komunitas Yunani dan Turki sejak tahun 1974, menyusul pemberontakan di Siprus setelah invasi Turki dan upaya untuk mencaplok pulau itu ke Yunani.
Sekitar 37 persen pulau, tempat Republik Turki Siprus Utara (TRNC) dideklarasikan pada tahun 1983, berpenghuni. Hanya orang Turki yang mengakui TRNC.
Pembicaraan PBB antara komunitas Yunani dan Turki mengenai reunifikasi Siprus telah ditangguhkan setelah putaran lain diadakan di kota Crans-Montana, Swiss pada tahun 2017. Upaya sedang dilakukan untuk memulai kembali diskusi tersebut.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply