Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Rupiah turun seiring berkurangnya ekspektasi pemangkasan terhadap FFR

Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah pada perdagangan Selasa seiring ekspektasi penurunan kembali suku bunga Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR).

Pada awal perdagangan Selasa, rupiah melemah 59 poin atau 0,38 persen menjadi 15.563 per dolar AS dari sebelumnya 15.504.

Pagi ini dolar AS mendekati 104, lebih tinggi dibandingkan pergerakan pagi sebelumnya di 103,40. Penguatan dolar AS yang terus berlanjut kemungkinan menyebabkan nilai tukar rupiah hari ini melemah terhadap dolar AS,” kata pengamat pasar saham Ariston Tjendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ariston mengatakan, dua pemimpin Bank Sentral Amerika atau The Fed yang berbicara tadi malam, Neil Kashkari dan Jeffrey Schmid, mengatakan penurunan suku bunga tidak akan terlalu jauh lagi. Hal ini mengurangi prospek depresiasi lebih lanjut sehingga mendorong kembali dolar AS.

Selain itu, menguatnya dolar Amerika ditopang oleh meningkatnya konflik di Timur Tengah dimana pasar khawatir akan terjadinya perang baru, terutama antara Israel dan Iran.

Di sisi lain, Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih memberikan pandangan positif terhadap rupiah karena isi lembaga perekonomian. i. Masih banyak menteri dari pemerintahan sebelumnya karena pasar melihat kemajuan pada pemerintahan baru.

Ariston memperkirakan pelemahan di Rp 15.550 per dolar AS, dan potensi support di Rp 15.430 per dolar AS hari ini. Baca juga: BI Luncurkan Layanan Penukaran Mata Uang di Banda Neira, Baca juga: Analis Prediksi Rupiah Menguat Pasca Pelantikan Presiden RI Prabowo Baca juga: BI Dukung Rp 630 Juta Mata Uang Terhormat Pulau Gorom.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *