Jakarta (ANTARA) – Anggota Unit Koordinasi Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia, prof. Ph.D. Siska Mayasari Lubis, MKed (Ped), SpA (K), menyampaikan pentingnya konsumen memperhatikan label pada kemasan produk makanan dan minuman. mengenali kandungan gulanya
“Itu adalah sesuatu yang harus mulai kita biasakan setiap kali kita membeli minuman dan makanan kemasan. Kita harus cek kandungan gulanya berapa, misalnya makanan manis apakah kandungan gulanya tinggi,” ujarnya dalam diskusi online, bergabung dari Jakarta, Selasa.
Siska menjelaskan, kandungan gula pada makanan dan minuman termasuk gula tambahan antara lain sukrosa, fruktosa, glukosa atau dekstrosa.
Ia menambahkan, bahan-bahan seperti sirup jagung tinggi fruktosa, madu, molase, maltosa, dan konsentrat jus buah tercantum pada paket makanan dan minuman. Ini adalah sumber gula.
“Sangat penting bagi kita untuk membaca label pada kemasan pangan yang menunjukkan kandungan kalori pada pangan tersebut. Banyaknya karbohidrat dan gula yang ditambahkan pada minuman dan minuman,” kata Siska.
Siska menyarankan konsumen untuk membaca takaran saji pada label kemasan makanan atau minuman. untuk melihat jumlah kalori dalam setiap porsi
Misalnya: Satu porsi bisa berisi 2-3 gelas, dan tiap gelas ada 55 gram kalau kita lihat label kalorinya. Jumlah kalori per porsinya sebanyak 230 kalori, ujarnya.
Ia mengatakan untuk mempertimbangkan total karbohidrat dan kandungan gula total. Termasuk gula yang ditambahkan pada makanan atau minuman.
Dengan memperhatikan label pada kemasan makanan dan minuman Konsumen akan mengetahui jenis dan kadar gula pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsinya. dan kendalikan konsumsinya agar tidak berlebihan
“Minuman manis yang selama ini kita kenal bisa meningkatkan kalori cair, namun tidak memberikan rasa kenyang. Jadi minuman bisa meningkatkan konsumsi berlebihan,” kata Siska.
Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula dapat memicu obesitas dan meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.
Leave a Reply