Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Melihat rangkaian kegiatan Presiden Prabowo di KTT APEC

JAKARTA (ANTARA) – Pertemuan puncak yang melibatkan para kepala negara atau pemerintahan yakni KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) kembali digelar di Lima, Peru pada 15-16 November.

Sebanyak 21 negara dan kawasan dari kawasan Asia-Pasifik bertemu untuk membahas tiga tema utama yaitu Perdagangan dan Investasi, Kebijakan Ekonomi dan Isu Sektoral serta Bantuan Ekonomi dan Teknis (Ecotech) dengan tema “Empower Inclusive Grow”.

KTT tahunan tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama Presiden Prabowo Subianto yang resmi menjabat sebagai kepala negara setelah dilantik pada 20 Oktober 2024.

Berangkat dari Washington DC, AS, usai kunjungan kenegaraan, Presiden Prabowo tiba di Pangkalan Udara Grupo 8 Aller, Lima, Bandara Internasional Jorge Chavez, Peru pada Rabu (13/11) sekitar pukul 22.35 waktu setempat.

Berikut rangkaian kegiatan Presiden Prabowo Subianto di KTT APEC.

Memperkuat hubungan 50 tahun dengan Peru

Kamis (14/11) waktu setempat, Presiden Prabowo mengawali rangkaian kegiatan di Lima dengan pertemuan dengan Presiden Peru Dina Bolluarte di Istana Palacio de Gobierno Peru.

Prabowo menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan dan mempererat persahabatan dan kerja sama baik yang telah terjalin selama 50 tahun.

Kepala Negara menyatakan dukungannya terhadap seluruh inisiatif Peru untuk menyukseskan hubungan baik di APEC, ASEAN, dan organisasi multilateral lainnya.

Sementara itu, Presiden Dina Boluart menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati dan multietnis seperti Peru.

Pada tahun 2023, Indonesia akan menjadi mitra dagang terbesar kedelapan bagi Peru dan pasar yang menarik karena jumlah penduduknya lebih dari 273 juta jiwa.

Mengingat kekuatan ekonomi kedua negara yang terus mengalami proses pertumbuhan dan pembangunan berkelanjutan, Presiden Dina mengatakan, banyak kemungkinan untuk menjalin hubungan baru.

Pujian dari Australia atas tindakan geopolitik global

Melanjutkan pertemuannya dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, Presiden Prabowo mendapat pujian atas langkah geopolitik globalnya setelah secara bersamaan melakukan kunjungan luar negeri pertamanya ke China dan Amerika Serikat.

Terkait hubungan bilateral, Perdana Menteri Albanese berharap hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Australia semakin erat, khususnya di bidang pertanian, pendidikan, dan kesehatan.

Mengutamakan kepentingan bersama dan keterbukaan usaha

Dalam pidato utamanya pada KTT CEO APEC 2024 di Peru pada hari Kamis, Presiden Prabowo Subianto mengatakan dia berharap para pemimpin dunia akan memprioritaskan kebaikan bersama di tengah ketegangan geopolitik global saat ini.

“Saat ini kita sedang mengalami ketegangan geopolitik. Tapi saya seorang yang optimis. “Demi kemanusiaan, saya yakin para pemimpin negara-negara besar di dunia pada akhirnya akan selalu memilih kebaikan bersama,” kata Prabowo.

Kepala Negara juga menekankan bahwa Indonesia terbuka terhadap lebih banyak bisnis dan bertekad untuk melindungi semua investasi.

Soal kebutuhan dana investasi US$ 600 miliar (sekitar Rp 9,5 kuadriliun) untuk membangun industri pengolahan 26 produk, Prabowo mengajak perusahaan asing ikut terlibat.

Menyatakan optimisme Indonesia dapat menggantikan bahan bakar fosil dengan energi terbarukan, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang dapat mencapai 100 persen energi terbarukan karena dikaruniai sumber daya alam yang melimpah meski akan menghadapi berbagai tantangan.

Komitmen untuk meratifikasi ZEE dengan Vietnam

Presiden Prabowo menyampaikan komitmennya untuk meratifikasi perjanjian batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dengan Vietnam sebagai langkah tegas memperkuat hubungan diplomatik yang telah berusia 70 tahun.

“Kami berkomitmen untuk mempercepat proses ratifikasi Perjanjian Zona Ekonomi Eksklusif kami. Dan tentunya setelah itu langkah-langkah implementasinya harus kita finalkan,” kata Prabo.

Meningkatkan perdagangan dengan Kanada melalui ICA-CEPA

Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan komitmennya untuk meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara melalui penguatan perdagangan dan kerja sama di sektor-sektor strategis.

Dengan selesainya perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Kanada (ICA CEPA) yang baru-baru ini dilakukan, Prabowo dapat mengembangkan lebih lanjut bidang kerja sama mulai dari perikanan, manufaktur, hingga energi terbarukan.

Perdana Menteri Trudeau mengatakan penandatanganan ICA CEPA merupakan kabar baik bagi perekonomian kedua negara, bagi pertumbuhan, kesejahteraan, pekerja dan dunia usaha kedua negara.

Menurutnya, ada potensi kerja sama di sektor-sektor utama mineral, pendidikan, energi, dan teknologi digital.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *