Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemendagri minta pemda fokus pada HET-potensi harga yang bergejolak

JAKARTA (ANTARA) – Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen) Tomsi Tohir meminta Pemerintah Daerah (PEMDA) fokus mengendalikan harga usaha tertinggi (HET) sebagai rencana strategis pengendalian inflasi.

Menurut dia, HET harus diatur dengan baik untuk menghindari fluktuasi harga mingguan.

Nah, bagaimana kita mengatasinya agar tidak terjadi perubahan dari minggu ke minggu, kata Tomsey dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Ia mengingatkan pemerintah daerah untuk terus mewaspadai harga yang mungkin berfluktuasi. Melalui langkah-langkah ini, pemerintah daerah dapat dengan cepat merespons perubahan harga penting pada komoditas-komoditas penting.

Berdasarkan laporan Perum Bulg, pemerintah menyatakan masih terdapat ruang di banyak daerah bagi komoditas seperti jagung untuk dibayar di bawah harga referensi.

Eksploitasi tanaman di daerah tersebut diharapkan akan meningkatkan jumlah beras di Bulog, yang nantinya akan berkontribusi pada stabilisasi harga beras di tingkat pasar.

Selain itu, harga bawang merah juga menunjukkan tren kenaikan meski masih dalam kisaran harga. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap harga gula yang dikabarkan naik di banyak tempat.

Selain itu, ia meminta agar dalam rapat pekan depan disampaikan laporan perkembangan hasil intervensi termasuk penurunan harga beras dan dampaknya terhadap produk pangan nasional.

“Mudah-mudahan minggu depan kita sudah bisa memberikan laporan terkini mengenai upaya pengendalian harga beras di tingkat konsumen,” ujarnya.

Sebagai informasi, tingkat inflasi tahun berjalan (Januari-Oktober 2024) sebesar 0,82 persen.

Komoditas seperti rokok kretek mesin, emas perhiasan, kopi bubuk, daging ayam murni, ikan segar, beras, dan bawang merah cenderung memberikan kenaikan harga terbesar pada Januari-Oktober 2024.

Sebaliknya, produk-produk seperti tomat, cabai merah, bubur telur ayam, dan cabai merah cenderung mengalami kenaikan harga.

Saat itu terungkap 10 provinsi dengan harga terendah yaitu Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Papua, Nusa Tenggara Timur, Papua Selatan, Bengkulu, dan Nusa Tenggara Barat.

Sedangkan 10 wilayah dengan harga tertinggi adalah Papua Tengah, Papua Dataran Tinggi, Sulawesi Utara, Bali, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *