Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BI: Utang luar negeri Indonesia terkendali pada triwulan III-2024

Jakarta (ANTARA) – Bank Indonesia (BI) menyatakan utang luar negeri (ULN) Indonesia terkendali pada triwulan III 2024 mencapai 427,8 miliar dolar AS atau tumbuh 8,3 persen secara tahunan.

“Perkembangan utang luar negeri berasal dari sektor publik. Posisi ULN triwulan III-2024 juga dipengaruhi oleh pelemahan dolar AS terhadap sebagian besar mata uang dunia, termasuk rupiah, kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Jumat.

Ramdan mengatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang terjaga pada angka 31,1 persen dan didominasi oleh ULN jangka panjang dengan porsi sebesar 84,2 persen terhadap total ULN.

Untuk menjaga struktur ULN yang sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN.

Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya ini dilakukan dengan meminimalisir risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian.

Dikatakannya, utang luar negeri pemerintah tetap terkendali sebesar 204,1 miliar dolar AS pada kuartal ketiga tahun 2024, atau naik 8,4 persen year-on-year (y-o-y), setelah mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 0,8 persen (y-o-y) pada kuartal kedua. 2024.

Perkembangan ULN dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri dan peningkatan aliran masuk modal asing ke Surat Berharga Negara (SBN) dalam negeri, seiring dengan terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok utang dan bunga tepat waktu, serta mengelola utang luar negeri secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk memperoleh pembiayaan seefisien dan seoptimal mungkin.

Sebagai salah satu alat pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pemanfaatan ULN tetap ditujukan untuk mendukung pembiayaan sektor-sektor prioritas, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan pengelolaan ULN.

Berdasarkan sektor perekonomian, ULN pemerintah digunakan antara lain untuk mendukung sektor pelayanan kesehatan dan kegiatan sosial (21 persen dari total ULN pemerintah), administrasi negara, pertahanan, dan jaminan sosial wajib ( 18,9 persen), jasa pendidikan (16,8 persen) ), konstruksi (13,6 persen) serta jasa keuangan dan asuransi (9,1 persen).

Posisi ULN pemerintah masih terkendali, mengingat hampir seluruh ULN memiliki jatuh tempo jangka panjang, yaitu sebesar 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta mengalami penurunan pada triwulan III tahun 2024 yang tercatat sebesar 196 miliar dolar AS atau tercatat mengalami penurunan year-on-year sebesar 0,6 persen, setelah tumbuh rendah sebesar 0,02 persen (year-on-year) pada tahun 2024. kuartal kedua tahun 2024.

Perkembangan ini terutama didorong oleh utang luar negeri lembaga keuangan (financial enterprise) yang mencatat penurunan year-on-year sebesar 3,2 persen.

Dari sisi sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari sektor industri pengolahan, jasa keuangan dan asuransi, pembelian listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian dengan pangsa sebesar 79,3% dari total ULN swasta.

ULN swasta juga masih didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi sebesar 75,3 persen terhadap total ULN swasta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *