Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Seniman Aceh hidupkan bela diri Betawi di ‘Jakarta Biennale 2024″

Jakarta (ANTARA) – Seniman Aceh M Nur Fauzi bekerja sama dengan Gudskul Ekosistem menghidupkan pencak silat Betawi lewat lukisan “Tapak Jejeg, “Tendang Keset Bacok” dan “Maen Pukul Nudge Kick” yang dipamerkan di “Jakarta Biennale” 2024 Melalui karyanya Dalam artikel ini, Fauzi memaparkan gerakan budaya tradisional Betawi yang dikenal dengan istilah “big strike”, dan membuka diskusi tentang bagaimana teknologi dapat berperan dalam pelestarian budaya.

“Proyek ini adalah cara saya ikut melestarikan pencak silat Betawi agar jurus-jurus seperti ‘Tapak Jejeg’ dan ‘Tendangan Bacok Mat’ tidak membuang-buang waktu,” kata Fauzi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ini menggunakan gambar sebagai cara untuk memudahkan orang memahaminya

Khususnya bagi generasi muda.

Dengan menggunakan teknik “pen-on-paper” yang dipadukan dengan Augmented Reality (AR), Fauzi telah melihat dan mendokumentasikan tradisi adat yang diturunkan dari generasi ke generasi di Kampung Bengek, Jagakarsa. Baca juga: Ahmad Daryanto, Wali Silat Beksi Betawi Baca Juga: DKI Latih Tari Betawi Untuk Melestarikan Kesenian Rumah M. Nur Fauzi, Lewat Rancangannya “Jejeg Tapak, Tendangan Keset Bacok dan Tendangan Siku Maen Tabrak” mengusung sifat atletis. seumur hidup Betawi. Karya ini akan dipamerkan pada Jakarta Biennale 2024, mulai 1 Oktober hingga 15 November 2024, di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat. ANTARA/HO-Personal Papers Menurutnya, “Tapak Jejeg”, “Tendang Keset Bacok” dan “Tendang Nudge Maen Ketukan” merupakan wujud visual dari semangat melestarikan budaya tradisional lokal dalam perkembangan modern.

Karya Fauzi dan Gudskul Ekosistem merupakan hasil dari sesi “Baku Konek”, sebuah program yang diinisiasi oleh Ruangrupa dan Direktorat Pengembangan Personalia dan Pusat Kebudayaan (PTLK) melalui Pengelolaan Bakat Nasional (MTN) Seni dan Budaya.

Program ini memberikan kesempatan kepada para seniman dari berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja sama, berbagi pengalaman dan menciptakan karya-karya baru yang berasal dari daerah asalnya.

Selain karya Fauzi, ada 17 karya seniman lain yang mengikuti “Program Baku Konek 2024”. Kolaborasi kreatif dalam “Baku Konek Residency Program” ini dipamerkan dalam rangkaian peringatan 50 tahun “Jakarta Biennale” pada 1 Oktober hingga 15 November 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.

Dalam rangka memperingati 50 tahun “Jakarta Biennale”, karya-karya yang dipamerkan menunjukkan kompleksitas Indonesia, multikulturalismenya, dan tantangan lingkungan hidup yang dihadapi masyarakat di seluruh pulau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *