Jakarta (Antara) – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nesar Patria menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dan pemenuhan kemampuan digital di Indonesia sebagai landasan kekuatan AI global.
“Itulah cara kami menempatkan Indonesia dalam daftar global sebagai pembangkit tenaga AI terpenting. Dua pilar utamanya adalah infrastruktur digital dan pengembangan talenta digital,” kata Nesar saat peluncuran AI Merdeka “Indonesia Gold Accelerating 2045”. Sabtu di Jakarta.
Nesar mengatakan Indonesia berkomitmen menjadi salah satu kekuatan besar di bidang kecerdasan buatan (AI) di kancah dunia dalam lima tahun ke depan.
Namun, dengan Indonesia yang mencapai 97 persen dalam hal konektivitas dan 80 persen penetrasi Internet pada tahun 2023, kualitas dan kecepatan infrastruktur masih menjadi salah satu permasalahan utama.
Berdasarkan data, hanya 27 persen pengguna yang mengakses Internet melalui fixed broadband, dan kapasitas Internet di Indonesia masih jauh di bawah rata-rata ASEAN, dengan kecepatan belum mencapai 100 megabit per detik.
Hal ini menjadi hambatan dalam pengembangan teknologi canggih seperti AI yang membutuhkan konektivitas cepat dan stabil.
Menurutnya, perbaikan infrastruktur bukan sekedar memperluas jaringan, namun juga menciptakan konektivitas yang bermakna, artinya konektivitas yang memberikan akses memadai terhadap inovasi dan pengembangan teknologi digital.
Selain infrastruktur, pengembangan keterampilan digital juga menjadi tantangan besar. Saat ini Indonesia membutuhkan 15 juta pekerja terampil di bidang AI pada tahun 2030.
Namun, dalam ekosistem saat ini, kekurangan keterampilan digital diperkirakan mencapai 2 hingga 4 juta orang per tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pemangku kepentingan perlu berupaya untuk menghasilkan lebih banyak talenta digital yang siap menghadapi tuntutan ekonomi digital.
“Meskipun Indonesia bertujuan untuk berkontribusi 40 persen dari total pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2030, kesenjangan tersebut diperkirakan akan semakin besar,” katanya.
Nesar mengatakan kerja sama di berbagai sektor penting dilakukan, terutama dalam penguatan infrastruktur digital dan pengembangan kemampuan digital.
Gerakan “AI mandiri” yang digagas Lintas Arta, Indosat, dan Nvidia dinilai sebagai langkah strategis untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Dengan memetakan ketersediaan talenta dan berupaya menutup kesenjangan yang ada, Indonesia akan mempercepat pembentukan ekosistem digital yang kuat dan menjadi lebih siap untuk menjadi pusat kekuatan AI global,” kata Nesar.
Leave a Reply