JAKARTA (ANTARA) – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Digital (Dirjen IKP) Prabu Ryuta mengatakan revolusi menjadikan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 sebagai momentum untuk memperkuat momentum tersebut pergi. Persatuan nasional meskipun ada perbedaan pilihan politik.
Menurutnya, menunjukkan proses demokrasi yang matang di Indonesia menjadi fokus kegiatan Pilkada 2024 agar kondisi dan kondisi kehidupan masyarakat tetap kondusif.
“Setiap kita yang mencintai negeri ini pasti lebih mengutamakan persatuan, meski berbeda pilihan politik. Mari kita jaga pilkada ini dengan damai, penuh hormat dan utamakan persatuan bangsa, kata Prabhu saat dihubungi Antara, Sabtu.
Lebih lanjut, Prabhu mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya untuk memastikan pesta demokrasi lima tahunan itu berjalan lancar.
Prabhu mengatakan, hak pilih masyarakat di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) merupakan wujud rasa cinta tanah air karena masyarakat ingin terlibat aktif dalam pembangunan negara dengan memilih pemimpin daerahnya secara bijak
Ia mengatakan, suara Anda merupakan wujud rasa cinta terhadap Indonesia.
Pilkada Serentak 2024 akan digelar pada Rabu (27/11) yang ditetapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor. Walikota dan Wakil Walikota untuk tahun 2024.
Partai Demokrat diselenggarakan di tingkat nasional untuk menentukan pemimpin daerah yang diikuti 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Total calon yang bersaing pada Pilkada Serentak 2024 mencapai 1.557 pasangan calon, meliputi calon gubernur dan wakil gubernur sebanyak 103 pasangan, calon bupati dan wakil bupati sebanyak 1.169 pasangan, dan wakil walikota sebanyak 8 orang.
Melalui seruan peringatan Pilkada Serentak 2024 pada Rabu (20/11), Wakil Presiden Gibran Rakaboming Raka berpesan kepada pengawas pemilu yang dipimpinnya untuk rutin memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa perbedaan dalam politik pemilu adalah hal yang wajar dan harus dihormati oleh semua orang.
“Jangan sampai perbedaan pendapat, perbedaan pilihan politik membuat kita terpecah belah, saling memfitnah, saling adu domba, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa,” kata Wapres.
Leave a Reply