Jakarta (Antara) – Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung langsung mengalihkan perhatiannya untuk persiapan menghadapi BWF World Tour Finals (WTF) 2024 setelah kiprahnya di China Masters 2024 terhenti pada babak pertama, Rabu.
“Itu menjadi pelajaran besar bagi saya setelah datang ke sini, bagaimana menemukan jalan keluar dari kesulitan. Saya punya banyak waktu untuk berlatih dan mempersiapkan Final Tur Dunia. “Ini tentu bukan tantangan yang mudah, namun saya ingin menutup tahun dengan kinerja terbaik,” kata Gregoria, dikutip PP dalam keterangan singkat PBSI.
“Tentu saja, meski hasil saya di China Open lalu dan China Masters hari ini kurang bagus, saya tidak akan menjadikan itu sebagai patokan karena World Tour Finals akan kembali digelar di China. “Saya dan tim Uber berhasil mencapai final di Tiongkok tahun ini, dan saya merasa performa saya cukup bagus saat itu,” tambahnya.
Ia menambahkan, fokusnya adalah memperhatikan detail kecil dari turnamen papan atas yang akan datang.
“Saya harus lebih memperhatikan detail-detail kecil, berusaha untuk tidak terganggu oleh hal-hal lain,” kata Gregoria.
Sementara di babak 16 besar China Masters 2024, Gregoria kalah dari Pornpawi Chochuwong dari Thailand 13-21, 14-21 dua set langsung.
“Hari ini harus saya akui, Chochuwong bermain sangat bersih, dia tahu cara bermainnya. Sementara itu, jika saya mengalami cedera atau sesuatu yang berhubungan dengan itu, itu tidak masalah, kata Gregoria.
Selain itu, tantangan terbesar peraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 itu adalah tidak beradaptasi di lapangan kompetitif.
“Secara fisik saya cukup buruk, satu-satunya hal yang sulit bagi saya adalah beradaptasi dengan kondisi stadion. “Sejak saya tiba dari Kumamoto pada Senin malam dan China Masters pada Selasa sudah dimulai, saya tidak punya waktu untuk menjajal bidang kompetitif tersebut,” kata Gregoria.
“Jadi saya tidak mendapat kesempatan untuk menyesuaikan diri, jadi saya tidak bisa mengontrol permainan, saya banyak melakukan kesalahan. Bolanya mudah tapi observasinya salah, kontrolnya salah. Itu yang mengganggu saya, saya menyayangkan pertandingannya tidak sebaik yang saya harapkan, tambahnya.
Sementara babak 16 besar BWF Super 750 China Masters 2024 mempertemukan empat wakil Indonesia, tunggal putra Jonatan Christie/Chico Aura Dwi Wardoyo, ganda putra Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani dan ganda campuran. Pasangan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
Leave a Reply