Jakarta (Antara) – Pemerintah Kota Jakarta Barat bekerja sama dengan 20 dokter spesialis untuk merawat 400 balita dengan gejala stunting.
Subkelompok Kesehatan dan Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Bagian Sosial Sekretariat Daerah Jakarta Barat menyatakan pihaknya mendatangkan dokter ahli dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), rumah sakit, dan beberapa fakultas kedokteran perguruan tinggi. .
Kerja sama tersebut mencakup 20 dokter anak dari rumah sakit daerah, rumah sakit di Jakarta Barat, dan universitas yang memiliki fakultas kedokteran seperti Universitas Trisakti, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Ukrida, kata Ndang saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Intervensi tersebut disampaikan melalui program bernama “Jemput, Periksa, Pakan, Bawa Pulang” atau 4D.
Ndang mengatakan, program yang dimulai pada Agustus 2024 ini menyeleksi dan memeriksa 400 balita dengan gejala stunting di wilayah Jakarta Barat.
Pemeriksaan meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan konfirmasi hasil tes laboratorium darah, kata Ndang.
Dari peninjauan ini, program dilanjutkan dengan pemberian nutrisi berupa Makanan Berkebutuhan Khusus Medis (SMF) dari RSUD, pakan olahan ikan dan makanan ringan bergizi dari Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat. Perumda PAM Jaya.
“Kebanyakan yang terkonfirmasi stunting, makanya PKMK memeriksakan ke RS setiap dua minggu sekali. Ini masih berjalan. Rujukan ke RS, pemantauan tumbuh kembang di Posyanda (yang terkonfirmasi stunting pada anak),” kata Ndang.
Ndang menambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah anak di Jakarta Barat sebanyak 94.892 jiwa.
Sedangkan menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Jakarta Barat sebesar 18,1 persen, kata Ndang.
Leave a Reply