Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KPPMI terus berkoordinasi dengan Kemlu terkait korban TPPO di Myanmar

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KPPMI) menyatakan akan terus bekerja sama dengan kepolisian dan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terhadap 12 warga negara Indonesia yang diduga menjadi korban penyerangan tersebut. kejahatan terhadap kemanusiaan. Perdagangan Orang di Zona Perang Myawaddy, Myanmar (TPPO).

“Saat ini kami bekerja sama penuh dengan kepolisian dan Kementerian Luar Negeri,” Wakil Menteri PPMI Dzulfiqar Ahmadi Tawala dalam pertemuan nasional Asosiasi Perusahaan Jasa Ketenagakerjaan Indonesia (APJATI) di Jakarta. , Selasa (19). /11).

Dzulfikar mengaku pihaknya telah menggunakan berbagai cara untuk berkoordinasi dan berkomunikasi dengan 12 WNI yang saat ini ditahan di kantornya di Myawaddy War Zone, Myanmar.

Padahal, bagi yang lain yang masih bisa berkomunikasi secara sembunyi-sembunyi, tentu kita masih ada silaturahmi. Nah, yang sulit semua, dokumen, dan alat komunikasinya tetap dijaga, ”ujarnya.

Menurutnya, seluruh upaya tersebut dilakukan secara simultan dan efisien oleh Kementerian PPMI bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI.

Pada Minggu malam, RD, ayah salah satu korban, mengatakan kepada ANTARA bahwa putranya yang berusia 22 tahun dan 11 warga negara Indonesia lainnya masih berada di Myanmar.

RD melaporkan bahwa putranya bekerja lebih dari 12 jam setiap hari (04.00-09.00), tidak dibayar, dan terkadang mendapat hukuman fisik seperti mengangkat galon selama satu jam jika ia tidak mencapai target kerja.

Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Serikat Pekerja Migran Indonesia (SBMI) dalam pembebasan putranya dan WNI lainnya yang ditahan di Myanmar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *