Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kemkomdigi siap hadapi tuntutan dampak tutup situs judi online

JAKARTA (ANTARA) – Kementerian Komunikasi dan Digital siap menghadapi tuntutan penutupan situs dan aplikasi terkait perjudian online.

“Kalau mau menutup website atau aplikasi, kadang harus ada counter-aduan. Tidak apa-apa. Kami hadapi. Kalau itu pengaduan masyarakat, kami tutup. Dan kalau digugat, kami siap untuk mengatasinya,” kata Juru Bicara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kamis, kata Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid.

Meutya mengatakan, pihaknya siap menjelaskan alasan pihaknya menutup situs dan aplikasi yang diduga terkait dengan aktivitas perjudian online.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Teknologi terus memperkuat patroli siber untuk mendeteksi dan memblokir akses situs atau aplikasi yang memuat konten perjudian online untuk memberantas praktik perjudian online.

Departemen Teknologi Komunikasi menggunakan teknologi terbaru seperti kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi konten perjudian online.

Kementerian Komunikasi dan Teknologi telah memblokir akses terhadap 5,1 juta konten perjudian, termasuk 3,5 juta konten yang akan diblokir antara tahun 2017 hingga 2024.

Selain itu, pada tahun 2024, 27 negara bagian akan menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan literasi digital masyarakatnya. Jumlah peserta pelatihan mencapai 165.000 orang.

Meutja mengakui, upaya menutup-nutupi yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Teknologi kemungkinan besar akan berujung pada tuntutan hukum. Meski demikian, ia menegaskan hal tersebut tidak menghalangi upaya pemberantasan perjudian online.

Pada hari ini, CEO Muja juga menekankan pentingnya masyarakat dalam pemberantasan perjudian online.

Pemerintah mengambil berbagai langkah, termasuk menutup situs web, memblokir akun terkait, dan menegakkan hukum. Namun, upaya ini tidak akan efektif tanpa komitmen masyarakat untuk mengurangi permintaan terhadap aktivitas ilegal tersebut.

“Jadi kami akan mengajak keluarga dan tetangga untuk bersama-sama berjuang, karena yang paling sulit adalah menghilangkan permintaan. Ini bisa dilakukan oleh kami, di mana kami mengajak semua pihak untuk saling mengingatkan,” kata Meutja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *