Washington (ANTARA) – Pada Selasa (19/11), Departemen Luar Negeri AS mengizinkan penjualan peralatan dan jasa militer senilai 100 juta dolar (sekitar Rp 1,5 triliun) ke Ukraina.
Pusat Kerja Sama Keamanan Departemen Pertahanan AS mengatakan usulan penjualan tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri AS dan tujuan keamanan nasional.
Badan tersebut mengumumkan bahwa tujuan tersebut ingin dicapai guna memperkuat keamanan negara mitra yang merupakan kekuatan keamanan politik dan pembangunan ekonomi di Eropa.
Menurut agensi, rencana penjualan akan mencakup perbaikan kendaraan, bantuan teknis, pelatihan, buku dan aksesoris serta dukungan.
Hal ini diumumkan setelah adanya laporan bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah memberi wewenang kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh AS untuk menyerang wilayah Rusia.
Para pejabat tidak mengkonfirmasi atau menyangkal laporan tersebut.
Perkembangan ini terjadi setelah adanya laporan bahwa Korea Utara telah mengirim pasukan untuk mendukung Rusia dalam perang tersebut.
Seorang pejabat senior AS mengatakan keputusan itu juga bertujuan untuk mencegah Korea Utara mengambil bagian dalam perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.
Pada Selasa (19/11), Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah menangkap enam rudal ATAKMS yang dipasok AS di wilayah Bryansk. Jika benar, insiden tersebut akan menandai penggunaan rudal jarak jauh pertama Ukraina sejak dimulainya perang.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak membenarkan atau menyangkal keterlibatan Kiev dalam serangan rudal tersebut.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia Vladimir Putin merevisi doktrin nuklir, mengizinkan penggunaan senjata nuklir sebagai respons terhadap serangan rudal konvensional yang didukung nuklir.
Beberapa laporan menunjukkan bahwa pemerintahan Biden sedang mencoba memberikan sisa bantuan keamanan senilai enam miliar dolar (sekitar Rp 95,4 triliun) ke Ukraina.
Distribusi tersebut dikatakan sebagai upaya untuk bertahan sebelum Presiden terpilih Donald Trump menjabat pada bulan Januari, dan perlombaan senjata diperkirakan akan berhenti ketika Trump menjabat.
Asal: Anatolia
Biden berjanji untuk mendukung Ukraina
Leave a Reply