Jakarta (ANTARA) – Saat berkunjung atau berwisata ke Kepulauan Seribu di Provinsi DKI Jakarta, masyarakat paling banyak mengunjungi tiga pulau, yakni Pulau Pari, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Tidug.
“Pulau Pari termasuk yang paling banyak dikunjungi, 23 persen. Pasti karena ada destinasi wisatanya, yaitu Pantai Pasir Perawan, Pantai Bukit Matahari, dan Pantai Bintang,” kata Anthon, Kepala Unit Pengelola Lalu Lintas Perairan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta . . R. Parura di Jakarta, Rabu.
Selain itu Pulau Untung Jawa juga memiliki destinasi wisata seperti Pantai Sakura, Desa Jepang, Pantai Arsa dan Jembatan Pengantin.
Pulau terakhir adalah Tidung yang dikunjungi total 18 persen. Pulau ini memiliki tempat wisata seperti Jembatan Cinta, Saung Cemara Kasih, Saung Sunset dan penangkaran penyu.
Anthon mengatakan, mereka yang berkunjung ke Pulau Tidug juga akan mendapatkan pantai berpasir putih.
Ketiga pulau tersebut sudah terlayani angkutan air milik Pemprov DKI Jakarta dengan tarif klaster mulai dari Rp49.000 hingga Rp79.000 untuk perjalanan ke jalur pulau terluar yakni Pulau Sabira.
Rute yang bisa Anda pilih diantaranya adalah rute pertama yang dimulai dari Muara Angke-Untung Jawa-Lancang-Payung-Tidung. Jalur 2 dari Muara Angke-Untung Jawa-Pari-Panggang-Pramuk.
Lalu jalur 3 Muara Angke-Untung Jawa-Pari-Pramuka-Kelapab dan jalur 4 atau DKI Jakarta pulau terjauh yakni Muara Angke-Kelapa-Sabira.
“Menurut saya, menggunakan angkutan air yang biayanya murah dan kecepatannya lebih tinggi dibandingkan angkutan lainnya merupakan cara yang sangat efisien untuk sampai ke Kepulauan Seribu,” kata Anthon.
Ia mengatakan biaya transportasi pulang pergi dari dan ke Pulau Seribu berkisar Rp 150 ribu.
“Perjalanan pulang pergi ke Pulau Seribu biayanya sekitar Rp 150 ribu dan bisa menikmati pantai pasir putih, pemandangan lautnya luar biasa,” ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta berkomitmen memberikan standar pelayanan yang membuat nyaman pengguna transportasi, khususnya di jalur air. Pelayanan tersebut meliputi fasilitas yang memadai di Terminal Muara Angke, seperti kursi untuk calon penumpang yang menunggu naik pesawat dan tempat parkir yang luas.
“Kalau ke dermaga, ada dermaga apung sehingga bidang antara dermaga dan kapal rata, jadi tidak naik tangga atau lompat-lompat,” ujarnya.
Sumber daya manusia (SDM) yang terlibat dalam perjalanan juga tersertifikasi. “Bagian dalam kapal dilengkapi AC sehingga perjalanan ke Kepulauan Seribu menyenangkan dengan harga yang relatif terjangkau,” ujarnya.
Leave a Reply