JAKARTA (ANTARA) – Otoritas Internet Indonesia (PANDI) mengumumkan domain .id (dotid) akan memiliki lebih dari satu juta pengguna per November 2024, dengan total penggunaan 1.250.531 grup.
Meningkatnya penggunaan nama domain .id menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari registrar hingga pemerintah, untuk mempromosikan domain .id yang efektif perlu ditingkatkan agar penyerapannya lebih baik.
“Tahun ini kita akan lebih mampu menjadikan domain .id sebagai domain utama pilihan di tingkat nasional dan memfokuskan upaya kita,” kata Presiden PANDI John Sikar Simanjuntak dalam keterangan resmi di Jakarta. , Selasa.
Secara rinci, data PANDI mencakup lima ekstensi domain yang paling banyak digunakan, yaitu mulai .my.id (370.759 domain terdaftar), .id (280.119 domain terdaftar), dan .biz.id (125.325 domain terdaftar);
.co.id (101.522 domain terdaftar), dan .sch.id (43.716 domain terdaftar).
PANDI memperkirakan, mencapai satu juta pengguna website .id setara dengan mencapai tingkat regional.
Data terbaru Asia Pacific Association of Top-Level Domains (APTLD) menunjukkan bahwa .id terus menduduki posisi sebagai domain top-level domain (CCTLD) terbesar di Asia Tenggara.
Domain .id Indonesia ini milik Malaysia. , artinya .vn dari Vietnam, .sg dari Singapura, dan .sg dari Thailand merupakan nama domain yang paling populer dibandingkan nama domain dari negara lain.
Menurut John, keberhasilan tersebut menjadi motivasi PANDI untuk bekerja keras memperluas kehadiran domain .id.
Salah satu tujuan yang saat ini sedang dikembangkan untuk meningkatkan adopsi sektor ini adalah untuk mendorong semakin banyak UKM dan usaha mikro untuk berpartisipasi dalam ekosistem digital.
“PANDI berharap nama domain .id ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. “Sekarang kami bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Kementerian Usaha Kecil dan Menengah untuk menciptakan Zona Tingkat Kedua (SLD) baru untuk mendorong UKM go digital dan global,” kata John.
Dalam rangka mendukung implementasi digital UKM, kami berharap proses ini dapat menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan kemudian memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Sebagai upaya aktif dan efektif untuk mempertahankan penggunaan nama domain .id, PANDI juga mengembangkan mekanisme pemantauan multipihak dengan memperkenalkan proyek Pertukaran Data Penyalahgunaan Nama Domain Indonesia (IDADX).
Platform ini digunakan untuk memantau domain .id dan mengambil tindakan jika mendeteksi konten berbahaya seperti palsu, penipuan, dan perjudian online.
Kami berharap platform ini dapat melindungi data dari ancaman dunia maya, sehingga memberikan layanan yang lebih baik bagi mitra dan memperkuat kepercayaan nama domain .id sebagai nama domain terpercaya.
Leave a Reply