Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Sekilas UNRWA, upaya membantu pengungsi Palestina yang dijegal Israel

Jakarta (ANTARA) – Badan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) menjadi sorotan belakangan ini. Bukan karena membantu pengungsi di Palestina. Tapi itu karena larangan Israel terhadap organisasi amal.

Knesset Israel mengesahkan undang-undang yang melarang UNRWA beroperasi, sehingga mempengaruhi pekerjaan badan tersebut di Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Berikut beberapa fakta mengenai misi UNRWA dalam memberikan bantuan dan perlindungan kepada pengungsi di Palestina.

1. Didirikan pada tahun 1949 setelah perang.

Setelah pecah perang antara Lima Negara Arab dan Israel pada tahun 1948, UNRWA didirikan sesuai dengan Resolusi Majelis Umum PBB 302 (IV) pada tanggal 8 Desember 1949, untuk memberikan bantuan langsung dan program kerja bagi pengungsi Palestina

Badan tersebut mulai beroperasi pada 1 Mei 1950, dan terus diperpanjang hingga 30 Juni 2026 karena ketidakmampuannya menyelesaikan masalah pengungsi Palestina.

2. Amanah melayani pengungsi Palestina

UNRWA diberi mandat oleh Majelis Umum PBB untuk melayani pengungsi Palestina. Istilah ini didefinisikan pada tahun 1952 untuk merujuk pada siapa pun. yang biasanya tinggal di Palestina antara tanggal 1 Juni 1946 dan 15 Mei 1948, dan yang kehilangan rumah atau mata pencaharian akibat konflik tahun 1948.

Pengungsi Palestina adalah orang yang memenuhi definisi di atas. dan merupakan keturunan ayah yang memenuhi definisi ini.

Selain pengungsi Palestina Majelis Umum PBB juga telah memberi wewenang kepada UNRWA untuk memberikan bantuan darurat kepada individu tertentu yang membutuhkan bantuan kemanusiaan lainnya. operasi kemanusiaan seperti Lebanon, Yordania dan Suriah.

Ketika badan tersebut mulai beroperasi pada tahun 1950, badan ini melayani kebutuhan sekitar 750.000 pengungsi Palestina. Saat ini, sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina memenuhi syarat untuk mendapatkan layanan UNRWA.

3. Dampak positif UNRWA terhadap kehidupan pengungsi

UNRWA telah mendukung generasi pengungsi Palestina dengan bantuan kesehatan, pendidikan dan sosial. Klinik Kesehatan Primer UNRWA menyediakan layanan penting untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi di kalangan pengungsi Palestina ke tingkat kewarganegaraan nol atau lebih rendah

Sejak tahun 1950an, lebih dari 2,5 juta pengungsi Palestina telah lulus dari sekolah UNRWA. Program pendidikan dasar UNRWA diakui sebagai kekuatan penting dalam pendidikan di Timur Tengah.

UNRWA juga memberikan bantuan kepada pengungsi miskin dan rentan dalam bentuk makanan dan uang tunai. Pada tahun 2021, 398.044 pengungsi di Gaza, Tepi Barat, Lebanon, Suriah dan Yordania menerima bantuan melalui program tersebut.

4. Tindakan Israel menghalangi UNRWA

Pemerintah Israel mengeluarkan undang-undang pada tanggal 28 Oktober yang melarang UNRWA beroperasi di negara tersebut. Hal ini mungkin mempengaruhi kerja badan tersebut di Gaza. Dari 120 anggota parlemen Israel, 92 orang di Knesset mendukung larangan tersebut dan 10 orang menolaknya.

Undang-undang tersebut disahkan atas dasar tuduhan Israel bahwa beberapa anggota UNRWA terlibat dalam pembunuhan Hamas terhadap warga Palestina pada 7 Oktober 2023, dan bahwa program pendidikan organisasi tersebut dituduh mempromosikan terorisme dan kebencian

UNRWA dilarang mengelola organisasi, memberikan layanan atau melakukan aktivitas apa pun. langsung atau tidak langsung dalam wilayah kedaulatan Israel berdasarkan hukum Perjanjian ini mulai berlaku 90 hari setelah ratifikasi.

Kementerian Luar Negeri dan Dalam Negeri Israel tidak akan lagi mengeluarkan visa masuk kepada pejabat UNRWA. Pejabat bea cukai Israel tidak akan lagi menangani barang-barang impor dari badan tersebut. dan pengecualian pajak akan dicabut.

UNRWA juga akan kehilangan status diplomatik dan kekebalan yang dimilikinya sejak tahun 1967.

Tiga hari setelah Knesset menyetujui undang-undang tersebut Israel menyerang kantor UNRWA di kamp pengungsi Nursham. di Tulkarem

5. Dunia mengutuk tindakan Israel.

UNRWA, berbasis di Distrik Sheikh Jarrah dari Yerusalem Timur telah membantah tuduhan Israel. dan tetap netral Fokusnya semata-mata pada pemberian dukungan kepada pengungsi.

Anggota Dewan Keamanan PBB menekankan bahwa UNRWA tetap menjadi tulang punggung respon kemanusiaan di Gaza. Dan tidak ada lembaga yang dapat menggantikan kemampuan dan mandat UNRWA untuk melayani pengungsi Palestina dan warga sipil yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Feda Abdelhadi, Perwakilan Palestina untuk PBB menunjukkan bahwa keputusan Israel untuk mengesahkan undang-undang tersebut Hal ini menunjukkan bahwa Israel secara terbuka berperang dengan PBB.

Dalam pernyataan bersama Menteri Luar Negeri Kanada, Australia, Perancis, Jerman, Jepang, Korea Selatan dan Inggris Menyerukan Israel untuk mengakhiri undang-undang tersebut. dan menyatakan keprihatinan mendalam terhadap krisis kemanusiaan di Gaza pada khususnya.

Uni Eropa telah meminta Israel untuk mempertimbangkan kembali larangan tersebut. Karena bertentangan dengan prinsip dasar hukum internasional dan prinsip kemanusiaan.

Dengan cara yang sama Amerika Serikat menekankan peran penting badan tersebut dalam memberikan bantuan kepada warga sipil di Jalur Gaza.

Indonesia mengutuk keras keputusan Israel. Karena jelas-jelas melanggar dan bertentangan dengan Piagam PBB dan Konvensi PBB tentang Imunitas tahun 1946.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *