Jakarta (ANTARA) – Prof Dr Hartono Gunardi Sp.A(K), Ketua Departemen Sosial Anak Fakultas Ilmu Kesehatan Anak, cara menghitung gejala napas cepat sebagai tanda anak terkena pneumonia atau pneumonia katanya.
“Jika ingin mengetahui apakah seorang anak bernapas secara berkala, sebaiknya dihitung dalam satu menit, hingga dua bulan (laju pernapasan) 60 kali per menit, dan dari dua bulan hingga 12 bulan, 50 kali/menit, dari satu tahun. sampai lima tahun. 40 kali semenit, selama 5 tahun, 30 kali semenit,” jelasnya, Senin di Jakarta, saat diskusi pencegahan pneumonia menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menjelaskan, pada anak-anak, khususnya yang berusia di bawah dua tahun, perlu benar-benar memperhatikan jumlah napas karena fluktuatif atau berubah-ubah. Selain memperhatikan pernapasan, Anda juga harus memperhatikan fenomena tarikan dinding dada yang tidak biasa, yang menandakan anak mengalami kesulitan bernapas. Baca juga: Pfizer dan IAKMI Ingatkan Pentingnya Vaksin Pneumonia untuk Segala Usia. Selain menghitung napas anak setiap menit, Prof Hartono juga mengatakan tanda-tanda dugaan pneumonia lainnya adalah demam dan batuk.
Untuk mencegah gejala pneumonia yang dapat menyerang anak, sebaiknya orang tua memastikan pola makan yang baik dan seimbang pada setiap bayi baru lahir serta memberikan ASI eksklusif. Nutrisi membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak. Baca Juga: Pneumonia Bisa Dideteksi Sejak Dini dengan Menghitung Nafas 1 Menit “Dulu, ada 4 sehat, 5 sempurna yang terdiri dari karbohidrat, lemak, protein. Tidak bisa hanya karbohidrat,” katanya. anak tidak boleh diberikan MPASI, hanya karbohidrat, hanya buah-buahan saja. Harus ada keseimbangan protein pembangun untuk bayi baru lahir.”
Profesor Hartono juga menambahkan bahwa untuk melindungi anak dari infeksi, orang tua harus menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan secara teratur, menjaga kebersihan rumah, bertukar udara dan menghindari polusi dalam ruangan seperti asap rokok. Baca Juga: IDAI Rekomendasikan Jadwal Vaksinasi PCV untuk Cegah Pneumonia Baca Juga: Dokter: Ventilator dan Mandi Malam Tak Sebabkan Pneumonia
Leave a Reply