MOSKOW (ANTARA) – Presiden Amerika Serikat yang baru terpilih Donald Trump kemungkinan besar tidak akan mengancam Israel dengan membatasi pengiriman senjata dan pendanaan militernya, menurut Wall Street Journal (WSJ).
Laporan WSJ, yang mengutip mantan pejabat pemerintahan Trump sebelumnya yang tidak disebutkan namanya, mengatakan sulit dipercaya Trump akan mengambil langkah seperti itu mengingat pengalaman masa lalunya.
Selain itu, mantan pejabat tersebut mengangkat kemungkinan adanya oposisi dari unsur-unsur pro-Israel di basisnya dan Partai Republik di Kongres.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki banyak alasan untuk bertindak lebih bebas dalam perjuangannya melawan gerakan Palestina Hamas dan gerakan Syiah Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, menurut WSJ.
Pada awal Oktober, media Israel melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengirim surat kepada Menteri Pertahanan Israel saat itu Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis, Ron Dermer.
Surat tersebut berisi ancaman bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan embargo senjata terhadap Israel jika krisis kemanusiaan di Gaza tidak diselesaikan dalam waktu satu bulan.
Belakangan, portal berita Axios, mengutip beberapa sumber, melaporkan bahwa para pejabat Israel telah menjanjikan perbaikan segera dalam situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sumber: Sputnik-OANA
Hubungan AS-Rusia berada di titik terendah, Kremlin siap berdialog dengan Trump
Leave a Reply