Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

PM Inggris siap pimpin transisi energi bersih di COP29

JAKARTA (ANTARA) – Inggris siap memimpin transisi energi bersih, kata Perdana Menteri Keir Starmer pada pertemuan para pemimpin dunia COP29 di Baku, Azerbaijan.

“Dengan bertindak cepat dan tanggap, Inggris dapat memimpin dunia dalam bisnis masa depan, bekerja sama dengan industri untuk menciptakan keamanan energi yang nyata, mengurangi tagihan energi, dan membangun lapangan kerja serta rantai pasokan di Inggris,” kata Starmer. mengatakan pada Selasa bahwa pernyataan resmi telah diterima di Jakarta.

Perdana Menteri mengatakan bahwa misi pemerintahannya adalah menjadikan Inggris sebagai pusat energi ramah lingkungan, yang akan meningkatkan kekuatan pusat-pusat industrinya dan menghilangkan hambatan pertumbuhan di kota-kota besar dan kecil, termasuk desa-desa.

Dia mengatakan energi ramah lingkungan akan memperkuat keamanan nasional Inggris dan melindungi anak-anak dan cucu-cucunya dari perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesejahteraan di masa depan.

“Tetapi kita tidak bisa bertindak sendiri dan di COP saya akan memimpin tindakan untuk melindungi Inggris dari dampak perubahan iklim, sambil bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mempercepat pembersihan dunia dan memperbaiki hal-hal mendasar,” katanya.

Inggris berencana untuk mempercepat transisi global menuju energi ramah lingkungan dan menempatkan Inggris di garis depan perekonomian masa depan.

Perusahaan pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai akan didorong untuk berinvestasi di kawasan industri bersejarah Inggris, wilayah pesisir, dan komunitas minyak dan gas, untuk meningkatkan lapangan kerja ramah lingkungan dan mendukung industri berkelanjutan.

Bonus Industri Bersih juga akan memberikan hibah sebesar €27 juta (Rp 452,5 miliar) per gigawatt untuk proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai. Artinya, jika proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai sebesar 7-8 GW dilaksanakan, anggarannya bisa mencapai €200 juta (Rp3,352 triliun).

Penghargaan ini bertujuan untuk menciptakan kondisi bagi pertumbuhan teknologi ramah lingkungan di Inggris dan negara lain, sekaligus memberi penghargaan kepada dunia usaha yang berinvestasi pada pemasok ramah lingkungan dan mengatasi krisis iklim di dalam dan luar negeri.

Baca juga: Dewan Energi Nasional memperkirakan Indonesia akan mencapai netralitas emisi pada tahun 2060

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *