Jakarta (ANTARA) – Wakil Direktur PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Bob Tyasika Ananta mengatakan jumlah dana berkelanjutan yang disalurkan asosiasinya mencapai Rp 62,5 triliun hingga September 2024.
“Pada kuartal III tahun 2024, dana keuangan berkelanjutan BSI akan mencapai Rp62,5 triliun yang terdiri dari pembiayaan lingkungan hidup sebesar Rp13,4 triliun dan pembiayaan sosial sebesar Rp49,1 triliun,” kata Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Selasa.
Tiga sektor utama pembiayaan lingkungan hidup meliputi pembiayaan kertas dari sumber kayu bersertifikat senilai Rp5,5 triliun, pembiayaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan senilai Rp6,7 triliun, dan pembiayaan pembangkit listrik menggunakan energi terbarukan dengan nilai Rp700. miliar. .
Sementara itu, pembiayaan sosial diarahkan pada pembiayaan perdagangan besar dan eceran (sektor kecil) dengan nilai Rp15,1 triliun, serta pembiayaan usaha pertanian, kehutanan, dan komersial (sektor UKM) dengan nilai Rp24. triliun.
“Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi UMKM,” ujarnya.
Selain alokasi dana, Bob mengatakan pihaknya juga telah menunjukkan komitmen tulus untuk mendukung pengembangan pengusaha swasta melalui pembangunan UMKM Center.
Kini terdapat empat sentra UMKM BSI yaitu Aceh dengan pendanaan sebesar Rp41,9 miliar, Yogyakarta dengan pendanaan sebesar Rp3,7 miliar, Surabaya, Jawa Timur dengan pendanaan sebesar Rp3,2 miliar, dan Makassar, Sulawesi Selatan dengan pendanaan sebesar Rp22,87 miliar. .
Masing-masing sentra UMKM BSI memiliki nasabah binaan sebanyak 2046 orang, nasabah binaan sebanyak 948 orang, nasabah binaan sebanyak 776 orang, dan nasabah binaan sebanyak 259 orang.
Hingga September 2024, total dana yang disalurkan perusahaan kepada UKM di seluruh Indonesia mencapai Rp49,2 triliun yang terdiri dari Rp15,1 triliun untuk UKM, Rp25,5 triliun untuk UKM, dan Rp8,6 triliun untuk UKM.
Seiring dengan peningkatan pendanaan UMKM, Bob mengatakan total rasio pendanaan (RPIM) perseroan meningkat menjadi 34,98 persen pada kuartal III tahun ini dari 34,75 persen pada kuartal III tahun lalu.
Ia mengatakan, tidak hanya menyalurkan dana kepada usaha kecil, pihaknya juga berupaya memberikan kontribusi kepada masyarakat dan negara melalui zakat dan pajak.
Ia mengatakan, besaran pajak yang dibayarkan perseroan sejak berdiri pada 2021 mencapai Rp 5,3 triliun hingga September 2024.
“Sejak merger, BSI juga berhasil menghimpun dana zakat perusahaan sebesar Rp602 miliar hingga September 2024. Selain itu, ada zakat dari karyawan sebesar Rp124 miliar, serta zakat dari nasabah dan masyarakat sebesar Rp131 miliar,” ujarnya. ditambahkan.
Leave a Reply