Jakarta (ANTARA) – Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABSI) rutin menyelenggarakan kompetisi di semua kelompok umur untuk menghasilkan atlet-atlet berprestasi yang mampu mempersiapkan diri menghadapi kompetisi internasional.
Hal itu disampaikan Ketua PB PABSI Jenderal Rozan Percasa Roslani pada pembukaan diskusi nasional PB PABSI pada Selasa (11/5) di Jakarta.
“Kami rutin bertanding di tingkat remaja, junior, dan senior,” kata Rozan Perkasa Roslani, dilansir laman resmi KONI Pusat di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya, pengurus PABSI bekerja sama dari pusat hingga daerah agar program pembinaan dan persiapan para atlet di setiap kompetisi tetap berjalan.
Saat ini PABSI juga mempunyai banyak talenta yang akan datang. Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut tahun 2024 ini banyak menampilkan atlet-atlet muda yang memecahkan rekor, bahkan ada pula yang tampil sebagai pemain perdana PON.
Atletik Indonesia mengukir sejarah dengan menganugerahkan medali emas kepada Rizka Juniansiah di Olimpiade 2024 di Paris.
Rosen mengatakan, cita-cita yang sebelumnya belum tercapai selain medali emas Olimpiade, yakni medali emas Asian Games dan pemecahan rekor dunia, semuanya telah tercapai.
“Ini hasil jerih payah kita selama sembilan tahun terakhir, alhamdulillah bisa melahirkan atlet-atlet kelas dunia,” ujarnya.
Ia mengatakan, ke depan, atletik Indonesia bertekad mempertahankan tradisi perebutan medali di Olimpiade, meski berupaya meningkatkan prestasi.
“Biasanya menang lebih mudah daripada bertahan, tapi kami punya semangat, tidak hanya menyelamatkan tapi juga meningkatkan diri,” ujarnya.
Leave a Reply